Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri Grid.ID - Sampai hari ini, pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu masih terus dilakukan.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) siang.
Setelah hilang kontak, pesawat Sriwijaya Air ini pun dikonfirmasi jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu.
Diketahui, pesawat tersebut membawa 62 orang, 12 di antaranya kru pesawat.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Purnawirawan Bagus Puruhito mengungkapkan tentang sejumlah temuan terbaru terkait pesawat Sriwijaya Air.
Temuan tersebut di antaranya 10 kantong berisi bagian kecil dari pesawat, 16 potongan pesawat yang cukup besar, dan enam potong pakaian.
Barang-barang tersebut akan diangkut ke Jakarta International Container Terminal (JICT) guna dilakukan penyelidikan.
Lalu dikutip dari Tribunnews.com, Senin (11/1/2021) kemarin, Basarnas telah menurunkan sebuah robot bawah laut canggih yang bernama Remot Operation Vehicle (ROV) untuk membantu pencarian Sriwijaya Air SJ-182 di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang.
Kepala Kantor SAR Jakarta Hendra Sudirman menyampaikan robot bawah laut berjumlah dua unit itu telah dibawa oleh Kapal Negara SAR Basudewa pada Senin (11/1/2021) menuju lokasi kejadian.
Baca Juga: Jasad Pramugara Sriwijaya Air Teridentifikasi, Sang Istri: Tenang Ya Sayangku di Sana
"Upaya-upaya yang sudah dilakukan, Basarnas sendiri sudah menerjunkan 2 ROV Remot Operation Vehicle itu dua dibawa sama Basudewa untuk mencari di dasar laut," kata Hendra di atas Kapal Negara SAR Wisnu, Kepulauan Seribu, Senin (11/1/2021) kepada Tribunnews.com, seperti dikutip Grid.ID.
Hendra mengatakan robot canggih tersebut berbentuk seperti drone, tetapi teknologi canggih milik Amerika Serikat (AS) itu bergerak di dasar laut.
"Kaya drone air, kaya kapal selam yang dilengkapi dengan beberapa kamera yang bisa dilihat dari atas," tuturnya.
Baca Juga: Hari Ketiga Pencarian, Basarnas Temukan 74 Kantong Jenazah Korban Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182
Lebih lanjut, ia menyampaikan peralatan itu tidak hanya diturunkan untuk mencari black box semata.
Nantinya, teknologi canggih itu juga bisa melihat adanya korban yang berada di dasar laut.
"Enggak (untuk black box), kita semuanya cari, pasangan tubuh, semuanya yang kita cari," tukas dia.
(*)