Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih terus berlangsung.
Jurnalis Kompas TV, Alvi Apriayandi, tim relawan, bersama dengan Ditpol Air Polri menelusuri lokasi yang menjadi titik jatuhnya pesawat.
Para relawan yang sudah mengantongi izin selam ini, menyelam di kedalaman 20 meter di bawah permukaan laut.
Tim penyelam menemukan banyak serpihan pesawat dan barang-barang milik penumpang.
Di antaranya robekan uang pecahan Rp 100 ribu, pakaian pramugari, rompi kru pesawat.
"Seperti pakaian pramugari, rompi kru pesawat, dan beberapa pakaian-pakaian penumpang, baik itu uang yang tersebar dan tercecer di dasar laut cukup banyak," tutur Alvi Apriayandi di kanal Youtube Kompas TV, Selasa (12/1/2021).
Temuan tersebut akan diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan tim DVI guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Kita hanya mengambil beberapa sampel untuk dijadikan sebagai bukti," ujar sang penyelam.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari bandara Soekarno-Hatta ke bandara Supadio, Pontianak, hilang kontak setelah 4 menit mengudara.
Pesawat tersebut hilang kontak saat berada di atas perairan antara pulau Laki dan pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (12/1/2021) pesawat tersebut keluar dari jalur yang seharusnya, pihak Air Trafic Controller (ATC) kemudian membuat panggilan kepada pilot.
Namun, hanya dalam hitungan detik, pesawat hilang kontak dengan pihak ATC.
Setelah dilakukan pengecekan, Kementerian Perhubungan mengonfirmasi, pesawat tersebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Pesawat jenis Boeing 737 yang telah mengudara selama 26 tahun itu mengangkut 62 penumpang.
Di antaranya 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 6 awak kabin.
Pesawat yang lepas landas pada pukul 14.37 WIB itu mengalami delay dari jadwal aslinya pukul 13:25 WIB.
Sesaat setelah lepas landas, pilot meminta naik ke 29.000 kaki, namun hilang kontak dengan pihak ATC.
(*)