Saat ini, perencanaan matang dan penghematan di semua lini saja belum cukup untuk mendorong pertumbuhan penerbit ke level moderat sekalipun.
Maka, di bawah pimpinan Aluisius Arisubagijo, Ida Bagus Kade Syumanjaya, Vincent Sugeng Hardojo, dan para pimpinan departemen, Elex Media Komputindo memilih untuk membuat strategi ekstrem, yakni berubah (change).
Secara mendasar, Elex Media Komputindo yang dikenal sebagai penerbit buku, kini mulai mengarah pula ke bisnis content publishing.
Semua karyawan Elex Media, yang masih diberkahi dengan kesehatan dan kelangsungan usaha, dihadapkan pada tuntutan perubahan yang sama dengan yang terjadi jutaan tahun lalu: berubah atau punah.
Untuk mampu menjawabnya, kami sekarang juga harus mulai berdamai dengan perubahan itu sendiri, menjadi tercerahkan (enlighted), bergairah (excited), dan membuat diri kita berdaya guna (empowered).
Baca Juga: Efek Samping Minum Alkohol Sebelum dan Sesudah Mendapatkan Vaksin Covid-19
Dengan sikap tersebut, kita semua akan melihat masa-masa perubahan besar ini sebagai sebuah keniscayaan kehidupan yang menggairahkan dan menantang segenap daya cipta kita.
Hanya dengan menyadari dan mengimplementasikan sikap tersebut, serta dengan berkah Tuhan Yang Maha Kuasa, kami semua akan survive, bahkan terlahir kembali dalam tatanan kenormalan baru dunia bisnis penerbitan.
Semua seperti judul tulisan ini, yang menyatakan bahwa Sang Waktu itu sendirilah yang membawa dan menghadirkan perubahan dalam hidup kita. Secara lengkapnya, “tempora mutantur, nos et mutamur in illis”; karena waktu berubah, kita pun di dalamnya (harus) ikut berubah.
(*)