Find Us On Social Media :

Rahasia Membuat Pempek Agar Tak Kelembekan, Kuncinya Ada di Takaran Air

By Devi Agustiana, Kamis, 14 Januari 2021 | 13:31 WIB

Makanan khas Palembang, pempek.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.IDPempek sudah dikenal menjadi makanan khas Palembang.

Makanan dari perpaduan tepung terigu dan ikan ini, memang memiliki kenikmatan tersendiri bagi para pencintanya.

Seperti diwartakan National Geographic Indonesia, sekarang kamu tidak harus pergi ke Palembang jika ingin mencicipi pempek.

Baca Juga: Rosa Meldianti Girang Tak Karuan Jualannya dapat Pujian dari Food Vlogger 'Anak Kuliner', Netizen: Udah Jadi Pengusaha Aja daripada Artis Nggak Jadi-jadi

Hal ini karena pempek semakin popular dan mudah ditemui di banyak tempat.

Selain rasanya yang enak, asal-usul penamaan makanan dengan nama awal “kelesan” ini ternyata menarik untuk disimak.

"Pada masa Kesultanan Palembang, pempek disebut kelesan.”

Baca Juga: Vanessa Angel Lebih Pilih Berbisnis dengan Suami, Bibi Ardiansyah: Dia Udah Ada Jiwa Dagangnya

“Kelesan adalah panganan adat di dalam Rumah Limas yang mengandung sifat dan kegunaan tertentu.”

“Dinamakan kelesan juga karena makanan ini dikeles atau tahan disimpan lama," ucap pemerhati sejarah Palembang, KMS H Andi Syarifuddin, Rabu (13/2/2019).

Pempek dijual secara komersial saat zaman kolonial.

Baca Juga: Pamornya Semakin Mentereng hingga Digandrungi Para Ibu-ibu Seantero Indonesia, Rizky Billar Kini Mulai Merambah Dunia Bisnis Kuliner, Baru Buka Restoran Langsung Disidak Camat dan Satpol PP: Kami Beri Peringatan!

Warga Tionghoa pun menjadi salah satu penjual pempek yang didapat dari masyarakat Palembang.

Saat itu, orang Tionghoa terkenal sebagai ahli dagang.

Tercatat pada tahun 1916, pempek mulai dijajakan dengan penjual yang berjalan kaki dari kampung ke kampung, khususnya di kawasan keraton (Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang).

Baca Juga: Sempat Gagal di Bisnis Kuliner, Baim Wong Akhirnya Terjun ke Dunia Youtube Demi Kestabilan Ekonomi

Uniknya, nama pempek berasal dari sebutan pembeli kepada penjual kelesan.

"Empek adalah sebutan bagi orang Tionghoa yang menjajakan kelesan. Para pembeli yang biasa membeli kelesan dan rata-rata anak muda, sering memanggil penjual kelesan dengan kalimat, 'Pek, empek, mampir sini!'," jelas Andi.

Dari sebutan inilah akhirnya panggilan pempek lebih populer dari kelesan.

Baca Juga: Sempat Diangkat Jadi Duta Kuliner oleh Ridwan Kamil, Penjual Odading Mang Oleh Kini Ditawari Mengisi Sejumlah Acara TV

Nama pempek bahkan bertahan hingga saat ini.

Nah, jika kamu tertarik membuat pempek, bisa dibilang susah-susah gampang.

Hal ini karena kesulitan pempek ada pada teknik mencampur dan konsistensi adonan.

Baca Juga: Harta Duniawinya Kini Melimpah Ruah, Baim Wong Ternyata Pernah Bangkrut Saat Buka Restoran hingga Sempat Rugi Rp 1,5 Miliar: Saya Dituding Penipu, Abis Uang dan Adanya Utang

Tak jarang, adonan pempek terlalu lembek sampai sulit untuk dibentuk.

Biasanya banyak pembuat pempek mengakali adonan kelembekan dengan menambah tepung sagu.

Akan tetapi, cara ini dapat membuat pempek jadi keras jika sagu yang dituang terlalu banyak.

Baca Juga: 7 Kuliner yang Bisa Kamu Coba di Akhir Pekan, Siap Sambut Weekend Nih!

Dilansir Grid.ID darii Sajian Sedap via Kompas.com, berikut adalah cara mengatasi adonan pempek yang kelembekan.

  1. Gunakan biang

Ada baiknya kita membuat biang terlebih dulu, guna menghasilkan adonan pempek yang pas.

Penggunaan biang akan membuat pempek punya tekstur kenyal, tapi lembut ketika digigit.

Cara membuat biang pempek, masak tepung terigu bersama air hingga mengental seperti bubur.

Baca Juga: Suaminya Dulu Juragan Kos-kosan yang Sempat Diteruskan sang Anak, Ibunda Syahrini Teryata Tekuni Usaha Kuliner Sederhana yang Dinilai Terlalu Mahal

Perbandingan tepung dan air biasanya 1:10.

Jadi 20 gram tepung terigu dengan 200 ml air.

Setelah jadi bubur, baru masukkan biang ke dalam ikan dan bahan lainnya.

Jika sudah menggunakan biang, tidak perlu lagi ditambahkan air.

Baca Juga: Sama-sama Jalankan Bisnis Kuliner, Begini Adu Mewah Restoran Reino Barack dan Ryochin, Sama-sama Jual Makanan Bergengsi hingga Bertabur Bubuk Emas 24 Karat!

Pengulenan sebaiknya dilakukan sebelum sagu masuk.

Jika sagu sudah dimasukkan, maka adonan tidak boleh diuleni lagi, cukup diaduk saja.

  1. Gunakan talenan

Terkadang, bukan salah resepnya kalau adonan pempek terasa lembek.

Beberapa orang di Palembang membentuk pempek lenjer menggunakan talenan.

Caranya, ambil adonan pempek dengan sendok sayur.

Baca Juga: Berkat Hobi Memasak, Shalom Razade Mulai Geluti Bisnis Kuliner

Letakkan di atas talenan yang sudah ditaburi tepung sagu.

Gulingkan adonan di atas talenan hingga bentuknya jadi lonjong.

Setelah terbentuk, langsung saja masukkan pempek ke dalam air mendidih langsung dari talenan.

Baca Juga: Blak-blakan di Hadapan Nikita Mirzani, Nassar Akui Sempat Menjajakan Diri

Jadi, walaupun kelembekan, adonan pempek masih bisa kita bentuk jadi lenjer.

  1. Menggunakan indera perasa

Tidak salah juga menambahkan sagu ke dalam adonan yang kelembekan.

Tidak bisa dipungkiri, resep yang dipakai mungkin tidak akurat.

Namun, jika sagu yang ditambahkan sudah super banyak tetapi adonan masih juga kelembekkan, berarti takaran air yang kebanyakan.

Cara mengatasinya, jangan gunakan seluruh air yang disarankan dalam resep.

Baca Juga: Nekat Terima Pinangan Ahok Saat Masih Meringkuk di Penjara, Puput Nastiti Devi Bongkar Alasannya Mau Jadi Istri Bos Pertamina hingga Rela Lepas Gelar Bripda: Apa Ada Alasan Saya untuk Menolak Bapak?

Gunakan air ¾ nya saja terlebih dahulu.

Jika dirasa adonan terlalu keras baru masukkan air.

Namun, jika sudah pas, air tidak perlu digunakan.

Coba rebus dulu sedikit pempek dalam air mendidih.

Kemudian, tes apakah teksturnya sudah pas dengan selera.

Baca Juga: Raffi Ahmad Minta Maaf dan Beri Klarifikasi Usai Kedapatan Berpesta di Tengah Pandemi, Karyawan RANS Sentil Sherina Munaf: Baiknya Kalau Nge-Tweet Kroscek Dulu

Jika kurang, maka air memang harus dipakai semuanya.

Cara ini juga bisa kita gunakan untuk tepung sagu.

Jangan langsung mencampurkan sagu seluruhnya.

Membuat pempek sejatinya butuh jam terbang untuk tahu kekenyalan adonan yang pas, sesuai selera keluarga.

Bagaimana, tertarik membuat sajian khas Palembang ini?

(*)