Respons peradangan sistemik, seperti demam, sangat penting untuk meningkatkan respons kekebalan yang baik.
Ini bisa menjadi alasan mengapa kasus Covid-19 yang lebih ringan memiliki lebih sedikit antibodi.
2. Kehilangan nafsu makan
Dalam kasus infeksi Covid-19, kehilangan nafsu makan dikaitkan dengan Covid-19 yang parah.
Ini juga bisa terjadi ketika seseorang mengalami gejala seperti kehilangan bau dan rasa (makanan normal tidak menarik selera), infeksi tenggorokan, mual, dan kelelahan kronis.
Kehilangan nafsu makan yang ekstrem juga merupakan tanda bahwa tubuh sedang mengalami perubahan besar dan bekerja untuk menghasilkan respons peradangan sistemik yang tinggi, guna membantu dalam produksi antibodi yang kaya.
Meskipun ini mungkin merupakan indikator yang baik dari tubuh melawan dan mengembangkan kekebalan, tapi tidak boleh dianggap enteng.
Kehilangan nafsu makan jangka panjang dan masalah makan dapat mengganggu metabolisme, menyebabkan penurunan berat badan, hingga menguras energi dan kelelahan.
3. Diare
Diare merupakan konsekuensi Covid-19 parah yang dikhawatirkan dapat menyerang pasien dalam banyak kasus.