Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Pencarian korban dan bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sudah memasuki hari keenam sejak pesawat tersebut dinyatakan jatuh pada 9 Januari 2021 lalu.
Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman mengatakan normalnya operasi SAR dilakukan selama tujuh hari.
Meski begitu, Rasman mengatakan bisa saja ada penambahan atau perpeanjangan waktu pencarian.
"Untuk menghentikan atau diperpanjang, itu kewenangan pemimpin, tentunya melihat situasi di lapangan,” ucap Rasman di Demaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021).
Hingga satu hari jelang batas akhir waktu pencarian, Rasman belum bisa memastikan apakah operasi SAR bakal diperpanjang atau dihentikan.
Keputusan tersebut akan disiarkan esok hari.
"Ya bisa besok, yang jelas batasan sesuai UU 29 Tahun 2014, Basarnas dalam melaksanakan operasi itu 7 hari. Dan diperpanjang apabila perlu untuk diteruskan,” ujarnya.
Jikalau operasi SAR dihentikan, hal itu memang keputusan dari pemimpin.
Selain itu faktor operasi SAR dihentikan adalah jika dianggap pencarian sudah cukup atau peluang penemuan sangat rendah.
"Dihentikan itu kalah dianggap sudah tercapai apa yang sudah kita lakukan, yang kita butuhkan, atau tidak memungkinkan lagi kita dapatkan yang kita cari. Itu umpamanya,” jelas dia.
Tapi Basarnas membantah jika ada penambahan waktu operasi SAR lantaran belum menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR).
"Bukan itu ukurannya. Sekarang ini masih ada yang menuggu keluarga. Makanya hari ini, kami fokuskan bukan hanya CVR, tapi juga korban dan puing,” tutup dia.
(*)