Find Us On Social Media :

RS Mitra Ambruk Akibat Gempa Majene, Terdengar Suara Rintihan Pasien Minta Tolong Tertimbun Reruntuhan

By None, Jumat, 15 Januari 2021 | 12:00 WIB

RS Mitra Ambruk Akibat Gempa Majene, Terdengar Suara Rintihan Pasien Minta Tolong Tertimbun Reruntuhan

Grid.ID - Bencana gempa melanda Indonesia tepatnya di Mamuju, Sulawesi Barat.

Tak hanya sekali, gempa mengguncang wilayah Mamuju sebanyak 2 kali.

Akibat guncangan gempa berkekuatan besar tersebut, Rumah Sakit Mitra di Manakarra, Mamuju ambruk pada Jumat (15/1/2021).

Baca Juga: Ruben Onsu Unggah Video Thania Ngambek ke Sarwendah, Netizen Auto Gemas!

Kondisi semakin mencekam karena ada pasien dan petugas kesehatan yang gagal menyelamatkan diri dan terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

Seorang pasien yang terjebak terdengar meringis kesakitan.

Namun warga sulit untuk mengevakuasi lantaran material dan rangka gedung yang menindih badan mereka sulit untuk disingkirkan.

Baca Juga: Jadi Kado Pahit untuk sang Istri yang Berulang Tahun, Wendi Cagur Umumkan Putri dan Mertuanya Positif Tertular Covid-19

Sebelumnya, gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dan sekitarnya pada Jumat (15/1/2021) sekitar 01.28 WIB.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (IBMKG) menyatakan, pusat gempa berada di 6 kilometer timur laut Majene.

Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer.

Baca Juga: Akhirnya Sembuh usai Koar-koar Bantah Kena Covid-19 dan Sebut hanya Sakit Tipes, Andika Mahesa: Ternyata Gua Positif

Menurut BMKG, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

Sebelumnya, pada Kamis (14/1/2021) sekitar 13.35 WIB, Majene juga diguncang gempa dengan kekuatan 5,9 magnitudo.

Gempa itu berdampak kepada RS Mitra Manakkara.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat mendirikan tenda darurat bagi pasien di halaman Rumah Sakit Mitra Manakarra.

Baca Juga: Tips Atasi Susah Tidur Malam Hari, Kamu Butuh Lakuhan Hal-hal Ini Nih!

Kepala Pelaksana Harian BPBD Mamuju Ali Rachman, seperti ditulis Antara menyatakan, pendirian tenda darurat itu dilakukan atas permintaan pihak RS Manakkarra karena pasien di lantai 2 dan 3 masih trauma dan takut ada gempa susulan.

"Pihak rumah sakit meminta agar didirikan tenda sementara untuk merawat pasien dari lantai dua dan lantai tiga. Gempa tersebut membuat para pasien panik sehingga mereka keluar ke halaman rumah sakit untuk menyelamatkan diri," kata Ali Rachman.

Selain para pasien Rumah Sakit Mitra Manakarra, kepanikan juga dialami para pasien RSUD Regional Provinsi Sulawesi Barat.

Baca Juga: Pamer Foto Lawas saat Masih Kinyis-kinyis, Mona Ratuliu Ungkap Pernah Tak PD dengan Penampilannya, Netizen: Kece Banget Begini Insekyur?

Para pasien dan keluarga pasien juga berhamburan ke luar ruang perawatan karena khawatir terjadinya gempa susulan.

"Iya, pasien di RSUD Regional Sulbar juga sempat panik dan ke luar ruangan," ujar Ali Rachman.

Sementara, dari pantauan di halaman RS Mitra Manakarra pada Kamis sore hingga petang, sejumlah pasien dan keluarganya terlihat masih tidak bersedia masuk ke ruang perawatan karena khawatir akan terjadi gempa susulan.

Baca Juga: Jadi Wilayah Bebas Covid-19, Rumah-rumah di Italia ini Dijual dengan Harga Rp20 Ribu!

Para petugas dari BPBD Kabupaten Mamuju dibantu beberapa petugas dari rumah sakit, juga terlihat sedang membangun tenda darurat untuk perawatan sementara para pasien yang mengungsi di halaman RS Mitra Manakarra.

"Kami akan tetap bertahan di sini karena masih was-wasa terjadi gempa susulan. Kami akan tetap di sini sampai betul-betul kami anggap aman," kata Kamaruddin (52), salah seorang pasien yang sebelumnya dirawat di kamar 209 lantai 2, RS Mitra Manakarra.

Saat terjadinya gempa, ia mengaku nyaris tertimpa plafon kamar rumah sakit tempatnya dirawat.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Salah Satu Ulama Paling Berpengaruh di Tanah Air, Syekh Ali Jaber Ternyata Sudah Menjadi Imam Masjid di Kota Madinah Sejak Umur 13 Tahun

"Plafon kamar rumah sakit sempat ambruk dan nyaris menimpa saya. Untungnya, ada keluarga pasien di sebelah saya yang menahan plafon itu sehingga saya berhasil selamat," tuturnya.

"Kami kemudian menyelamatkan diri dan lari ke halaman rumah sakit. Saya tidak lagi merasakan sakit yang penting bisa menyelamatkan diri dari runtuhnya plafon," terang Kamaruddin yang mengaku sudah dirawat di rumah sakit itu selama tiga hari akibat penyakit prostat.

Salah seorang keluarga pasien, Nurmiati mengaku sangat shock mengalami sendiri gempa berkekuatan 5,9 magnitudo tersebut.

Baca Juga: Sudah Paham Tabiat Asli Namun Berusaha Jaga Citra Mantan Istri, Gading: Gue Gak Mau Sahabat Gue Sebal sama Gisel

"Kami sangat ketakutan sebab guncangan gempa sangat terasa. beberapa bangunan terlihat retak sehingga kami masih takut masuk ke dalam ruang perawatan," ujar Nurmiati.

Sejumlah perawat RS Mitra Manakarra mengatakan, belum bisa memastikan sampai kapan para pasien tersebut akan dikembalikan ke ruang perawatan.

"Mereka (pasien) tidak mau masuk ke ruang perawatan dan meminta dirawat di sini saja. Jadi, kami tidak bisa juga memaksa sebab bisa berdampak pada psikologi para pasien sehingga kami meminta BPBD untuk mendirikan tenda," kata salah seorang perawat Rumah Sakit Mitra Manakarra.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Berduka hingga Berurai Air Mata Kenang Sosok Syekh Ali Jaber yang Rela Sambangi Studionya Sehari Usai Insiden Penusukan: Sadar kah Kita Kalau Beliau Adalah Pahlawan?

"Ada beberapa dinding tembok rumah sakit yang retak. Kami belum bisa memastikan kerusakan sebab saat ini masih sibuk menangani pasien," timpalnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gempa Majene, RS Mitra Manakkara Ambruk, 6 Pasien dan Keluarganya Terjebak di Reruntuhan"