Menurut Torey Armul, R.D., juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics (AND), makanan olahan didefinisikan sebagai makanan yang telah diubah atau dibuat sedikit berbeda dari bentuk aslinya melalui proses pabrik.
Makanan dengan proses tinggi cenderung dibuat dengan banyak bahan kurang baik, seperti tepung putih, gula putih, dan lemak tidak sehat.
Itu semua cenderung memiliki zat aditif yang meningkatkan kadar lemak, natrium, dan gula untuk meningkatkan umur simpan atau kelezatan.
3. Minuman energi
Seperti yang pernah dikatakan Chris Fernandez, B.S., CPT, dan CEO dari Women's Health Interactive, minuman energi mungkin menjadi salah satu pilihan terburuk.
"Mereka diisi dengan stimulant, seperti kafein, yang membebani kelenjar adrenal Anda. Itu membuat tubuh bergantung padanya untuk energi,” katanya.
Minuman energi juga banyak mengandung gula dan pengawet buatan.
Makanan cepat saji diproses dan diisi dengan gula, lemak, dan garam yang banyak.
Otomatis itu tak baik untuk kesehatan.
5. Minuman beralkohol
Dalam studi tahun 2018 dan diterbitkan dalam jurnal The Lancet, mengaitkan penggunaan alkohol berat dengan kematian dini.
Hasil menunjukkan bahwa tingkat minum yang paling aman adalah tidak ada.
Telah banyak dilaporkan, efek samping dari meminum alkohol setiap hari sangat fatal.
Seperti penambahan berat badan, penyakit jantung, kemandulan, osteoporosis, kerusakan hati, hingga cadel yang berkepanjangan.
(*)