Find Us On Social Media :

8 Ciri-ciri Depresi Pada Remaja yang Harus Orangtua Tahu, Sulit Tidur hingga Makan Tidak Teratur

By Devi Agustiana, Sabtu, 16 Januari 2021 | 08:07 WIB

Ciri-ciri Depresi Pada Remaja yang Harus Orangtua Tahu, Sulit Tidur hingga Makan Tidak Teratur

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.IDDepresi merupakan masalah mental yang bisa dialami semua orang, termasuk remaja.

Terlebih bagi remaja dan dewasa muda yang emosinya masih belum stabil.

Dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang, mereka termasuk kelompok yang rentan mengalami depresi.

Baca Juga: 4 Bahaya Jika Bra Kamu Terlalu Ketat, Sampai Bisa Picu Kanker Payudara

Mengutip laman Psychiatry.org, adapun depresi (gangguan depresi mayor) adalah penyakit medis umum dan serius yang berdampak negatif pada perasaan, cara berpikir, dan tindakan.

Untungnya, ini juga bisa diobati.

Depresi menyebabkan perasaan sedih dan atau hilangnya minat pada aktivitas yang pernah dinikmati.

Ini dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik, serta bisa menurunkan kemampuan fungsi dalam kehidupan.

Baca Juga: Irish Bella Unggah Potret Liburan Bersama Keluarga Kecilnya, Netizen Malah Salah Fokus Sama Lengan Ammar Zoni: Baru Tahu Kalo Punya Tato

Bagi remaja dan dewasa muda, mereka tidak yakin bahwa persahabatannya akan cukup kuat lantaran adanya pembatasan interaksi langsung serta pertemuan yang dilakukan secara virtual di masa pandemi.

Untuk itu, orangtua perlu lebih waspada terhadap anaknya yang berusia remaja dan dewasa muda.

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, berikut ini ciri-ciri depresi pada remaja yang perlu orangtua ketahui.

Baca Juga: Bercinta Saat Pandemi, Para Ahli: Boleh, Asalkan...

1. Perubahan mood

Saat depresi, remaja dan dewasa muda biasanya akan lebih kesal, marah, dan merasa putus asa.

Selain itu, mereka cenderung tak mau berkomunikasi atau hanya memberikan jawaban singkat.

2. Malas sekolah

Perubahan sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring, bisa membuat remaja kehilangan minat pada nilai akademisnya.

Mereka merasa sekolah hanya membuang-buang waktu dan cenderung enggan mengerjakan tugas serta menolak menghadiri kelas virtual.

Baca Juga: Ketiban Nasib Apes, Pria Berambut Panjang di Yogyakarta Ngaku Jadi Korban Begal Payudara, Curhatannya Langsung Viral Gemparkan Jagat Maya: Aku Kaget dan Langsung Membeku!

3. Sulit tidur

Depresi juga bisa membuat remaja dan dewasa muda menjadi sulit tidur atau sering terbangun di tengah malam.

Tapi ada juga yang malah terlalu sering tidur.

4. Sering merenung

Kecemasan yang bersumber dari pikiran tentang situasi saat ini serta masa depan, bisa membuat remaja dan dewasa muda banyak merenung.

Bahkan, mereka tidak mampu mengalihkan fokusnya dari pikiran tersebut.

Baca Juga: 4 Tips Memanjangkan Rambut Secara Cepat & Alami Menurut Pakar, Dijamin Ampuh!

5. Putus asa

Saat remaja dan dewasa muda mengalami depresi, mereka bisa memiliki pikiran atau sering berbicara tentang kematian dan bunuh diri.

Ini sangat berbahaya dan perlu perhatian khusus keluarga.

6. Tak peduli penampilan

Depresi juga membuat remaja dan dewasa muda tidak lagi peduli dengan kebersihan diri.

Contohnya mandi, dandanan, bahkan berganti pakaian.

Baca Juga: 7 Manfaat Kunyit Bagi Kesehatan, Memperbaiki Mood sampai Mencegah Kanker

7. Interaksi sosial menurun

Bagi anak yang biasanya ramah dan sering berkomunikasi dengan teman, maka akan kekurangan minat untuk mengirim pesan teks atau melakukan video call.

8. Makan tidak teratur

Terakhir, pola makan menjadi tidak teratur.

Ada peningkatan atau penurunan yang nyata dalam konsumsi makanan.

Baca Juga: Masih Betah Menduda Meski Sudah 13 Tahun Cerai dari Sarah Amalia, Ariel NOAH Ungkap Status Asmaranya Sekarang hingga Nasibnya Saat Malam Tahun Baru: Lagi Nggak Punya Pacar

Selain itu, mereka juga mengalami penurunan atau penambahan berat badan secara signifikan.

Untuk mengenali ciri-ciri tersebut, orangtua harus sering terlibat interaksi dengan anaknya.

Bicarakan tentang perasaan dan kekhawatiran yang sedang dirasakan.

Dengan begitu, ikatan antara anak dan orangtua semakin erat dan potensi depresi bisa dihindari.

(*)