Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Gempa yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021), menelan banyak korban jiwa.
Gempa berkekuatan 6,2 SR ini merupakan gempa susulan dari gempa yang terjadi sebelumnya pada hari Kamis (14/1/2021).
Dilansir Grid.ID dari Youtube KOMPASTV, Sabtu(16/1/2021), sebanyak 42 Orang meninggal dunia akibat gempa ini.
Dari 42 korban, 34 berada di Mamuju, sementara 8 lainnya berada di Majene, Sulawesi Barat.
Baca Juga: Siap Menikah di Tahun 2021, Atta Halilintar: Rumah Baru, Keluarga Baru!
Beberapa korban yang berhasil diselamatkan berada di lokasi pengungsian.
Salah satu tempat yang dijadikan pengungsian darurat ialah Stadion Manakara.
Selain Stadion Manakara, rencananya akan ada tempat pengungsian lain yakni rumah dinas gubernur Sulawesi Barat.
Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini diberitakan mengunjungi korban gempa yang selamat di pengungsian.
Salah satu korban yang meninggal adalah Fachrul Razi, siswa SMP N 2 Palopo.
Almarhum pergi ke Majene karena hendak bertemu dengan ayahnya yang ditugaskan di sana.
Selama ini ayahnya di tugaskan di Kodim Majene, dan ia tinggal dengan ibunya di Kota Palopo.
Dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (16/1/2021), hal tersebut pertama kali disampaikan guru karate korban, Raslim melalui grup WA.
"Warga Palopo yang meninggal akibat gempa di Majene, almarhum kebetulan berlibur ke sana karena ayahnya tugas di Kodim Majene," tulis Raslim Jumat (15/1/21) pukul 18.50 Wita.
Kepala SMP N 2 Palopo juga membenarkan hal itu.
“Iye siswaku ini, dia hanya mau ketemu bapaknya saja, karena selama ini bapaknya ditugaskan di Majene,” tuturnya.
Jenazah Fachrul Razi sudah ditemukan dan sudah tiba dikediamannya di Jl. Pepabri Kecamatan Bara Kota Palopo.
Rencananya Jenazahnya akan dimakamkan di Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara di kampung halaman ibunya.
(*)