Kondisi ini biasanya terbatas pada eksposur saja, tanpa hal lainnya.
Kontak seksual yang sebenarnya dengan korban jarang terjadi.
Namun, orang tersebut mungkin bermasturbasi sambil mengekspos dirinya sendiri atau sambil berfantasi.
Dilansir Grid.ID dari laman Psychologytoday.com, ada beberapa tipe gangguan eksibisionistik.
Misalnya, preferensi dapat menunjukkan alat kelamin kepada anak-anak pra remaja, dewasa, atau keduanya.
Prevalensi gangguan eksibisionistik tidak diketahui, tetapi diperkirakan memengaruhi sekitar 2-4 persen populasi pria.
Kondisi ini lebih jarang terjadi pada wanita, meskipun perkiraan prevalensinya tidak diketahui.
Gejala
Diagnosis gangguan eksibisionistik dapat dilakukan jika ada kriteria berikut:
- Selama periode setidaknya enam bulan, seseorang memiliki fantasi, perilaku, atau dorongan seksual yang berulang dan intens, serta memamerkan alat kelamin kepada orang yang tidak menaruh curiga.
- Orang tersebut bertindak atas dorongan seksual dengan orang yang tidak setuju, atau fantasi tersebut menyebabkan tekanan interpersonal nyata di dalam kehidupan sehari-hari.