Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Bencana silih berganti datang mengahantam ibu pertiwi.
Mulai dari banjir di beberapa wilayah Kalimantan Selatan, tanah Longsor, hingga Gempa di Sulawesi Barat.
Hal tersebut berdampak serius bagi masyarakat, banyak tempat tinggal, sarana dan prasarana yang rusak akibat goncangan gempa serta rendaman banjir.
Di sisi lain, masyarakat dibuat khawatir dengan adanya covid-19 yang masih tersebar.
Meski sudah ada vaksin sinovac, warga di daerah terdampak bencana harus bersabar lebih lama untuk disuntik.
Hal tersebut dikatakan oleh juru bicara vaksinasi covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dilansir Kompas.com, Selasa (19/1/2021).
Ia mengatakan, vaksin di dua wilayah bencana tersebut sementara harus ditunda.
"Ditunda dulu," ujar Nadia saat dihubungi tim Kompas.com.
Dirinya menambahkan, penundaan vaksin diperuntukan untuk seluruh wilayah di provinsi Sulawesi Barat.
Untuk provinsi Kalimantan Selatan, penundaan vaksin diperuntukan bagi warga yang wilayahnya terendam banjir.
Siti Nadia menginformasikan, vaksin akan dimulai saat dua wilayah tersebut sudah kembali pulih.
Dirinya juga memastikan bahwa lokasi penyimpanan vaksin tetap aman.
"Sejauh ini gudang vaksin aman ya," jawabnya.
Pemerintah kota Banjarmasin, Machli Riyadi mengatakan kepada Tribun Banjarmasin, Selasa (19/1/2021), beberapa fasilitas kesehatan masyarakat terganggu.
Hal tersebut berakibat pada pengunduran proses vaksin untuk warga dan tenaga kesehatan.
"Sebagian besar Puskesmas tidak bisa memberikan pelayanan, termasuk juga rencana vaksinasi ini," jelasnya.
Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir di Kalimantan Selatan tak kunjung surut.
Tempat umum, sarana dan prasarana seperti jembatan serta puskesmas banyak yang terendam.
Beberapa warga juga kesulitan untuk menerjang banjir melihat air yang masih tinggi.
Machli menjelaskan, saat ini penyuntikan vaksin tidak memungkinkan untuk tetap dilakukan.
"Ada Puskesmas yang terdampak banjir juga, makanya tidak bisa melakukan pelayanan."
"Petugas juga ada yang tidak bisa menembus banjir, serta di daerahnya pun juga sedang banjir. Dan juga masyarakat tidak bisa juga mendatangi Puskesmas," tuturnya.
(*)