Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Pencarian korban pesawat jatuh Sriwijaya Air masih berlanjut. Dilansir dari Kompas.com pada hari Selasa (19/1/2021), Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan, pihaknya kembali memperpanjang operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu selama tiga hari hingga Kamis (21/1/2021).
Ini adalah kali kedua operasi SAR diperpanjang selama tiga hari.
Menurut Bagus, operasi pencarian diperpanjang karena alasan kemanusiaan.
Basarnas memahami keinginan pihak keluarga korban yang berharap semua korban dievakuasi dari dasar laut.
Salah satu korban pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ-182 yang belum ditemukan adalah Rion Yogatama.
Ia adalah warga Jl. Kenanga II Lintas RT.5 Kelurahan Senalang, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Sumatra Selatan.
Rion sebelumnya tidak pernah pulang ke Lubuklinggau.
Ternyata hal tersebut menjadi salah satu tanda bahwa Rion akan pergi untuk selamanya.
Melansir Tribunjatim.com pada hari Selasa (19/1/2021) saat itu, Rion yang sudah berada di Jakarta dan hendak berangkat.
Ia meminta istrinya untuk memakai pakaian berwarna putih.
Serta meminta istrinya untuk mewakilkannya mencium anak perempuannya.
"Saat itu aku gak ngeh, tapi ketika kejadian ini baru tau bahwa permintaannya minta pakai baju putih dan wakilkan cium Bianca (anak pertama) itu firasat," ujarnya.
Baca Juga: Waspada Diabetes! Ini 6 Kebiasaan Sederhana yang Jadi Pemicunya
Sang anak, mengaku bahwa ia didatangi ayahnya di dalam mimpi.
Seperti yang dikutip Grid.ID dari Tribun Sumsel via Tribunstyle.com pada Selasa (19/1/2021), hal ini diceritakan oleh sang nenek yang merupakan ibu kandung dari Rion Yogatama.
Menurutnya, anak Rion tiba-tiba saja mengigau dalam tidurnya.
Sang anak bermimpi kalau ayahnya jatuh dari pesawat.
Namun kata dia, tidak ada yang menolong ayahnya saat jatuh tersebut.
Saat ini HP dan SIM card milik Rion sudah ditemukan oleh tim penyelam di kedalaman 17 meter di laut kepulauan Seribu.
Sang ibu, Oni Kartika Sari mengatakan bahwa ia sudah pasrah dan ini merupakan takdir yang harus ia terima.
Namun, ia berharap semoga jenazah anaknya bisa ditemukan dan akan dimakamkan secara layak di Lubuklinggau.
(*)