Find Us On Social Media :

Buntut Kasus Deportasi Kristen Gray Gegara Cuitannya di Twitter, Terkuak Sudah Jual E-Book dan Tawarkan Jasa Konsultasi Masuk ke Indonesia Saat Masa Pandemi

By Rizqy Rhama Zuniar, Rabu, 20 Januari 2021 | 17:00 WIB

Potret Kristen Gray (kaos hitam) dan Saundra Michelle (kaos kuning) saat di Kanim Denpasar.

Baca Juga: Gemparkan Jagat Media Sosial Akibat Cuitannya Mengenai Hidup di Bali hingga Resmi Dideportasi, Kristen Gray Ngotot Tak Bersalah: Aku Tidak Bersalah

Gray memasang tarif konsultasi yang berdurasi 45 menit dengan harga 50 dolar Amerika Serikat atau setara Rp 703 ribu.

Hal tersebut pun dibenarkan oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Bali, Jamarulli Manihuruk.

"Tentunya ada unsur bisnis, untuk membuka e-book dikenakan 30 dolar, kemudian 50 dolar per menit konsultasi, jadi ada unsur bisnisnya," ujar Jamrulli yang dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Dideportasi Lantaran Penyalahgunaan Visa hingga Tawarkan Konsultasi Cara Masuk Indonesia Saat Masa Pandemi, Kristen Gray Mengelak: Saya Tidak Bersalah

Jamrulli juga mengatakan, dalam e-book yang dijual tersebut, Gray menjelaskan bagaimana cara masuk ke Indonesia selama masa pandemi covid-19.

Gray juga mengaku memiliki agen yang bisa mempermudah turis asing yang ingin masuk ke Indonesia, khususnya ke Bali selama selama masa pandemi.

Selain bisnis e-book dan jasa konsultasinya, Gray juga dianggap meresahkan masyarakat lantaran cuitannya di Twitter yang menyebutkan bahwa Bali memberikan kenyamanan terhadap kaum LGBT.

Baca Juga: Stand By Me Doraemon 2 Siap Tayang Februari 2021, Nobita Diceritakan Sempat Kabur dari Pernikahan, Intip Cuplikannya!

Akibat tindakannya tersebut, Gray dan kekasihnya pun akan dideportasi setelah penerbangan dibuka.

Saat ini Gray dan pasangannya masih ditahan di Kantor Imigrasi Denpasar.

(*)