Masker yang terlalu renggang atau berbahan rajut masih memungkinkan droplet melewati celah-celahnya dan menginfeksi pengguna.
"Lebih buruk lagi, masker renggang ini akan memecah droplet pernapasan menjadi lebih kecil dan bisa bertahan di udara pada periode yang lebih lama," kata CEO perusahaan masker dan sistem udara jernih JustAir, Daniel Burnett, MD.
4. Hanya satu lapis
Menurut dokter pengobatan keluarga dari Sharp Rees-Stealy Medical Group di California, Abisola Olulade, MD, masker tiga lapis cenderung lebih mungkin menyaring partikel daripada hanya satu lapis.
5. Ada katup atau ventilasi pernapasan
Meskipun masker dengan katup atau ventilasi pernapasan dapat mempermudah kita bernapas, namun masker tersebut tidak membantu mengehentikan penyebaran virus corona.
Menurut ahli penyakit menular dari New York, Roopa Kalyanaraman Marcello, MPH, mengatakan, masker ini memungkinkan tetesan pernapasan keluar dari masker dan menginfeksi orang lain.
6. Scarf
Masker atau penutup kepala lainnya seperti balaclava digunakan untuk menghangatkan dan biasanya dibuat menggunakan material rajut longgar yang tidak cocok untuk mencegah penyebaran virus corona.
Ini sama saja seperti kita mengenakan masker yang tidak pas karena tidak efektif menyaring droplet dan perlu sering dibetulkan.
Sekarang, kamu sudah tahu masker seperti apa yang boleh dan tidak boleh digunakan.
Selain menggunakan masker, jangan lupa untuk lebih sering mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.
(*)