Find Us On Social Media :

Stop Gunakan 6 Jenis Masker Ini! Ahli Sebut Tak Efektif Cegah Covid-19

By Devi Agustiana, Kamis, 21 Januari 2021 | 15:02 WIB

Stop Gunakan 6 Jenis Masker Ini! Ahli Sebut Tak Efektif Cegah Covid-19

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.IDMasker sudah menjadi salah satu benda yang wajib digunakan saat ini.

Masker kain adalah alternatif bagi masyarakat untuk memproteksi diri dari penyebaran Covid-19.

Mulai dari jenis kain hingga teknik pencuciannya pun dijelaskan agar masyarakat lebih memahami soal penggunaan masker ini.

Baca Juga: Diterjang Banjir Bandang di Puncak Bogor, Dua Ibu Hamil Tua Berhasil Selamatkan Diri, Satu di Antaranya Langsung Melahirkan

Melansir Time via Tribunnews, WHO menyarankan maser kain harus terdiri dari setidaknya tiga lapis bahan yang berbeda.

Lapisan dalam terbuat dari bahan penyerap seperti kapas, yang dapat menjebak tetesan pernapasan pemakainya sendiri.

Lapisan tengah terbuat dari bahan non-anyaman, seperti polypropylene, yang bertindak sebagai filter.

Baca Juga: Hampir 2 Tahun Jadi Duda Gisella Anastasia, Gading Marten: Sudah Move On, Tapi..

Sedangkan lapisan luar yang terbuat dari bahan yang tidak menyerap seperti poliester, yang menghentikan partikel luar masuk.

Jika tidak memungkinkan, WHO merekomendasikan setidaknya melipat atau menjahit masker kain, sehingga memiliki beberapa lapisan.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) secara khusus menyebutkan enam jenis masker berbeda yang tidak direkomendasikan untuk digunakan, karena dianggap tidak efektif melindungi virus corona.

Baca Juga: Tampil Beda Setelah Menikah, Felicya Angelista Nekat Potong Rambut Pendek, Cocok Nggak?

Untuk lebih jelasnya, simak masker apa saja yang tak direkomendasikan CDC, seperti Grid.ID rangkum dari laman Kompas.com berikut.

1. Masker yang ukurannya tidak pas

Masker yang digunakan harus pas menutupi area hidung dan mulut, dengan celah di sisi wajah yang tidak besar.

Menurut dokter berlisensi dan penasihat kesehatan untuk Invigor Medical, Leann Poston, MD, masker yang tidak pas di wajah akan membuat penggunanya sering menyentuh wajah dan masker untuk membetulkannya.

Di situlah efektivitas masker menjadi berkurang.

Baca Juga: Tunjukkan Keseriusan, Irfan Sbaztian akan Lamar Irma Darmawangsa

2. Bermaterial plastik

Plastik dan kulit adalah dua material yang membuat orang sulit bernapas, karena itu CDC tidak menyarankan penggunaan masker dengan material tersebut.

Ketika material masker membuat sulit bernapas, orang tersebut akan berusaha bernapas melalui celah masker dan membuat fungsi masker menjadi tidak optimal.

Baca Juga: Pantas Saja Krisdayanti dan Yuni Shara Berhasil Bikin Banyak Lelaki Bertekuk Lutut, Kecantikan Kakak Beradik Ternyata Warisan Sang Mama, Iis Dahlia Langsung Nimbrung: Wanita Perkasa Mama!

3. Masker rajutan yang renggang

Masker yang terlalu renggang atau berbahan rajut masih memungkinkan droplet melewati celah-celahnya dan menginfeksi pengguna.

"Lebih buruk lagi, masker renggang ini akan memecah droplet pernapasan menjadi lebih kecil dan bisa bertahan di udara pada periode yang lebih lama," kata CEO perusahaan masker dan sistem udara jernih JustAir, Daniel Burnett, MD.

Baca Juga: Resmi Dilantik Jadi Presiden ke-46 Amerika Serikat, Joe Biden Masih Pakai Alkitab Berusia 127 Tahun yang Ia Gunakan saat Jadi Wapres

4. Hanya satu lapis

Menurut dokter pengobatan keluarga dari Sharp Rees-Stealy Medical Group di California, Abisola Olulade, MD, masker tiga lapis cenderung lebih mungkin menyaring partikel daripada hanya satu lapis.

5. Ada katup atau ventilasi pernapasan

Meskipun masker dengan katup atau ventilasi pernapasan dapat mempermudah kita bernapas, namun masker tersebut tidak membantu mengehentikan penyebaran virus corona.

Baca Juga: Aura Cantiknya Makin Terpancar Usai Cerai dari Engku Emran, Laudya Cynthia Bella Mendadak Bikin Netizen Gaduh Cuma Gegara Dapat Komentar dari Aktor Ini : Kok Pikiranku Traveling Ya, Semoga Berjodoh

Menurut ahli penyakit menular dari New York, Roopa Kalyanaraman Marcello, MPH, mengatakan, masker ini memungkinkan tetesan pernapasan keluar dari masker dan menginfeksi orang lain.

6. Scarf

Masker atau penutup kepala lainnya seperti balaclava digunakan untuk menghangatkan dan biasanya dibuat menggunakan material rajut longgar yang tidak cocok untuk mencegah penyebaran virus corona.

Baca Juga: Berbanding 360 Derajat Saat Berkecimpung di Lingkar Kehidupan Poligami Dulu, Meggy Wulandari Kini Banjir Doa Usai Dipersunting Pengusaha Ekspedisi

Ini sama saja seperti kita mengenakan masker yang tidak pas karena tidak efektif menyaring droplet dan perlu sering dibetulkan.

Sekarang, kamu sudah tahu masker seperti apa yang boleh dan tidak boleh digunakan.

Selain menggunakan masker, jangan lupa untuk lebih sering mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak.

(*)