Find Us On Social Media :

11th Kompas100 CEO Forum: Memantik Ikhtiar dan Kolaborasi demi Ekonomi yang Berkelanjutan

By Grid, Kamis, 21 Januari 2021 | 16:47 WIB

Presiden Joko Widodo hadir dalam acara 11th Kompas100 CEO Forum. Jokowi mengajak seluruh masyarakat untuk bisa bangkit di masa pandemi.

Grid.ID – Harian Kompas menyelenggarakan acara puncak 11th Kompas100 CEO Forum yang bertajuk “Let’s Collaborate, Rising in Pandemic Era”.

Tema tersebut merupakan wujud dari semangat Kompas100 CEO Forum.

Sebuah ajakan untuk pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk dapat bangkit dan mengambil peluang di tengah tantangan pandemi Covid-19.

Acara 11th Kompas100 CEO Forum ini menampilkan sosok-sosok kunci yang berperan terhadap keberlangsungan percepatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Pada acara ini, para pembicara akan berbagi informasi terkait strategi yang akan dilakukan untuk mengakselerasi percepatan pertumbuhan ekonomi yang tidak mengesampingkan kesehatan masyarakat pada 2021.

Acara yang diselenggarakan secara daring ini dihadiri oleh:

  1. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo
  2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin
  3. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Suharso Monoarfa
  4. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Bahlil Lahadalia
  5. Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati
  6. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Pahala Nugraha Mansury
  7. Direktur Utama PT Telkom Indonesia Ririek Adriansyah.

Pada sesi diskusi, acara dimoderatori oleh akademisi senior Yanuar Nugroho.

“Forum ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sesama untuk bangkit dalam menanggulangi pandemi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi,” ujar CEO Kompas Gramedia Lilik Oetama.

Lilik mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menyatukan hati melalui kolaborasi agar penanggulangan pandemi dan percepatan pertumbuhan ekonomi dapat berlangsung secara tepat guna dan tepat sasaran.

Uji klinis atau testing virus Covid-19 dan vaksinasi menjadi aspek kunci dalam menanggulangi dampak negatif pandemi Covid-19.

“Beradaptasi dengan pandemi melalui berbagai protokol kesehatan adalah kunci agar aspek kesehatan dan percepatan pertumbuhan ekonomi dapat berjalan secara beriringan,” ungkap Presiden Joko Widodo.

Jokowi menambahkan, aspek sistem ekonomi yang ramah terhadap lingkungan atau green economy, serta aspek teknologi informasi atau digitalisasi merupakan kunci dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Lingkungan hidup dan teknologi memainkan peran terhadap pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Jokowi.

Senada dengan Presiden Jokowi, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyebutkan jika penanggulangan pandemi Covid-19 tidak bisa lepas dari peran vaksinasi.

Pemerintah memastikan agar tiga proses utama vaksinasi dapat berjalan secara baik, yaitu proses pengadaan, distribusi, dan penyuntikan.

“Kolaborasi dengan negara lain serta organisasi internasional seperti Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI) merupakan ikhtiar kami dalam mempercepat penanggulangan pandemi Covid-19,” ungkap Budi Gunadi.

“Vaksinasi tidak hanya merupakan ikhtiar untuk melindungi masyarakat sebagai individu, tetapi juga masyarakat luas melalui target herd immunity sebesar 188 juta.”

“Usaha ini adalah usaha yang bersifat kemanusiaan sehingga negara menjamin biaya vaksinasi,” ujar Budi Gunadi.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia, Suharso Monoarfa menekankan jika kesehatan dan ekonomi harus berjalan beriringan.

“Kesehatan tanpa ekonomi yang baik merupakan solusi yang tidak berkelanjutan,” kata Suharso Monoarfa.

“Pemerintah senantiasa berusaha agar kedua aspek tersebut dapat berjalan beriringan, sehingga dampak positif yang diperoleh dapat bersifat berkelanjutan,” ungkap Suharso.

“Reformasi sosial diharapkan dapat menjamin keberlangsungan hidup masyarakat yang berkualitas agar pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dapat dicapai secara berkelanjutan,” ujar Suharso.

Sesi terakhir dibawakan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati.

Sri Mulyani menyebutkan bahwa kontraksi pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan negara-negara yang tergabung dalam G20, kecuali China.

Sri Mulyani berharap bahwa pada 2021 keadaan akan semakin membaik.

“APBN 2021 tidak hanya tentang strategi jangka pendek terkait pandemi, tetapi juga strategi jangka panjang yang memungkinkan Indonesia dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi,” ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani menyebutkan rancangan APBN 2021 sebagai berikut:

  1. Pendidikan Rp 550 triliun
  2. Kesehatan Rp 169,7 triliun.
  3. Perlindungan sosial Rp 408,8 triliun
  4. Infrastruktur Rp 417.41 triliun.
  5. Ketahanan pangan Rp 99 triliun
  6. Pariwisata Rp 14,2 triliun
  7. Bidang TIK Rp 26 triliun

“Kami dengan segenap niat, usaha, dan kolaborasi akan terus berusaha dalam mengelola instrumen pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiskal dan kebijakan moneter maupun kebijakan sektor keuangan untuk menjaga kestabilan ekonomi nasional,” ungkap Sri Mulyani.

Kompas100 CEO Forum adalah sebuah forum dialog yang diselenggarakan setiap tahun bagi para CEO dari perusahaan yang tergabung dalam indeks Kompas100.

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai wadah bertemu dan bertukar pikiran mulai dari CEO, pengamat ekonomi, pelaku usaha, hingga pemerintah sebagai pemegang kebijakan.

Pada 2021, Harian Kompas menghadirkan 11th Kompas100 CEO Forum dengan mengangkat tema “Let’s Collaborate, Rising in Pandemic Era”.

Tema tersebut diharapkan dapat menjadi sebuah inspirasi bagi perusahaan, pemerintah, dan masyarakat untuk bersama-sama berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi Indonesia yang telah memasuki jurang resesi karena

pertumbuhan ekonomi yang minus dua kuartal berturut-turut yang disebabkan pandemi Covid19. (*)