Find Us On Social Media :

Maudy Ayunda Ngaku Doyan Makan Telur Tapi Nggak Takut Bisul: Itu Mitos

By Devi Agustiana, Minggu, 24 Januari 2021 | 15:30 WIB

Maudy Ayunda nggak takut bisul walaupun hobi makan telur, ini penjelasan ahli soal hubungan antara kandungan telur dan bisul pada tubuh.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi AgustianaGrid.IDMaudy Ayunda adalah salah satu aktris peran sekaligus penyanyi papan atas Tanah Air.Wanita berusia 26 tahun ini kerap membagikan beragam aktivitasnya melalui media sosial, Instagram.Diam-diam, Maudy Ayunda pernah membeberkan makanan favoritnya yang ternyata sangat sederhana.Makanan ini sangat umum dijumpai berbagai sajian di seluruh dunia.

Baca Juga: Sering Isi Soundtrack Drakor, Suara Member Grup K-Pop Ini Bikin Netizen Takjub saat Bawakan Lagu Maudy AyundaOlahan tersebut adalah telur.Diwartakan laman Tribunnews.com (23/4/2019), satu di antara bahan makanan favorit Maudy Ayunda adalah telur. Bahkan Maudy menyebut dirinya ‘anak telur’."Memang anak telur banget, dari kecil tuh suka," kata Maudy.

Baca Juga: Lama Tak Jumpa Kampus Idolanya, Maudy Ayunda Beberkan Alur Protokol Kesehatan Ketat yang Harus Dijalani Saat Kembali Kuliah di Stanford University: Hasil PCRnya Cepet Banget!Selain karena rasanya, Maudy Ayunda juga menyukai telur lantaran praktis untuk diolah.Selama tinggal di luar negeri, telur menjadi bahan masakan andalan pemain Perahu Kertas itu.

"Enggak ribet masaknya. Karena mungkin dulu di luar negeri masak sendiri," kata wanita bernama lengkap Ayunda Faza Maudya ini.Kendati sering menyantap telur, Maudy Ayunda mengaku tak pernah merasakan efek samping.Ia tak percaya jika terlalu banyak menyantap telur memberikan efek samping yang kurang baik bagi tubuh.

Baca Juga: Seorang Diri Terkurung di Asrama Kampus Bergengsi, Maudy Ayunda Bongkar Protokol Kesehatan yang Diterapkan Kampusnya Selama Masa KarantinaBaginya, bisul karena banyak makan telur hanya mitos.Terlalu banyak konsumsi telur memang kerap dikaitkan dengan kondisi munculnya bisul.Kondisi itu bisa jadi membuat dilematis sebagian orang mengingat telur adalah makanan bergizi yang mudah diperoleh dan diolah.Tapi, apakah itu benar atau hanya isapan jempol belaka?Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, buku Ajar Ilmu Kesehatan: Memahami Gejala, Tanda, dan Mitos (2019) oleh Dr. dr. Umar Zein, DTM&H., Sp.PD., KPTI., FINASIM dan dr. Emir El Newi, Sp.M, menjelaskan terkait hal itu.

Baca Juga: Pevita Pearce Positif Covid-19, Mantan Kekasih Maudy Ayunda Tak Sabar Ingin Beri PelukanTernyata terlalu banyak makan telur bisa menyebabkan bisul belum bisa dibuktikan kebenarannya.Namun, bersama susu, cokelat, ikan, kacang, kerang, udang, dan gandum, telur memang termasuk makanan yang paling sering menimbulkan alergi.

Seseorang yang punya alergen telur atau alergi terhadap telur bisa saja terkena ruam-ruam merah di kulit, seperti bisul maupun gejala alergi lainnya.Melansir Journal of Agricultural and Food Chemistry, gejala alergi telur biasanya berupa sakit kepala, mual, dan ruam-ruam kemerahan di kulit.

Baca Juga: Pemain Muda Film 'Losmen Bu Broto' Diumumkan: Maudy Ayunda, Putri Marino dan Baskara Mahendra Bakal Jadi Anak Pak Broto!Sementara itu, bagi orang yang sehat atau tidak punya alergi terhadap telur, makan telur tak akan menyebabkan timbulnya ruam-ruam atau bintik merah yang dianggap sebagai bisul.Jadi, anggapan yang selama ini berkembang mengenai telur dapat sebabkan bisul bisa dikatakan hanya sebagai mitos.Melansir Mayo Clinic, kebanyakan bisul disebabkan oleh Staphylococcus aureus, sejenis bakteri yang biasa ditemukan di kulit dan di dalam hidung.Benjolan bisul akan terbentuk saat nanah terkumpul di bawah kulit.

Baca Juga: Sempat Kepergok Liburan Berdua hingga Diisukan Pacaran, Pevita Pearce Kini Blak-blakkan Pajang Foto Romantis Bareng Mantan Kekasih Maudy Ayunda, Netizen: Hatiku Hancur..Bisul terkadang juga dapat berkembang di tempat-tempat di mana kulit telah rusak oleh cedera kecil atau gigitan serangga, yang membuat bakteri Staphylococcus aureus mudah masuk.Apabila seseorang berkali-kali dihinggapi bisul atau sekaligus dalam jumlah besar, maka ada kemungkinan terdapatnya penyakit sebagai penyebab infeksi, seperti penyakit diabetes mellitus.

(*)