Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita DesyaningrumGrid.ID – Memelihara kucing memang bisa jadi sangat menyenangkan, terlebih untuk para pecinta kucing.Dengan adanya kucing di rumah juga bisa meringankan stress karena kucing dapat menjadi teman bermain yang menyenangkan dan menggemaskan.Apalagi jika kucing yang dipelihara adalah jenis kucing yang bulunya tebal dan lembut sehingga mendorong kita untuk mengelus atau bahkan menciumnya.
Baca Juga: Yuk, Jadikan Rutinitas Minum Kopi Jadi Lebih Sehat dengan 9 Cara IniTidak jarang juga, beberapa pemilik kucing membiarkan kucingnya tidur di tempat tidur mereka karena merasa lebih nyaman dan aman.Namun sayangnya, bulu-bulu kucing ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan apalagi jika kucing tidak mendapatkan perawatan yang baik.Seperti yang diwartakan Bobo.ID, berikut adalah bahaya bulu kucing bagi kesehatan:KurapKurap adalah sebuah penyakit kulit yang disebabkan adanya infeksi.
Baca Juga: Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19, Influencer drg. Oktri Manessa Berikan Pelayanan Medis TerjangkauInfeksi ini bisa saja ditularkan oleh bulu kucing melalui sentuhan.Saat kita menyentuh kucing, biasanya bulu-bulu kucing akan menempel pada tangan kita dan kita tidak sadar akan itu.
Walaupun kucing sering dimandikan pun, tidak menjamin bahwa kucing telah terbebas sepenuhnya dari kuman.Malahan, kuman bisa berpindah ke kita sehingga menyebabkan kurap.Kurap ditandai dengan adanya lingkaran kecil berwarna cokelat yang bersisik dan terasa gatal yang muncul di permukaan kulit.
Baca Juga: 3 Jenis Warna Darah Menstruasi yang Harus Dikenali Wanita, Apa Saja?ToksoplasmaPernahkah kamu mendengar bahwa bulu kucing dapat menyebabkan kemandulan pada wanita?Konon, toksoplasma inilah yang dipercaya sebagian masyarakat Indonesia sebagai penyebab kemandulan wanita yang memelihara kucing.Padahal, itu hanyalah mitos.Toksoplasma adalah salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasite Taxoplasma gondii yang bisa ditularkan oleh hewan melalui kotorannya.Dalam hal ini, kucing bisa saja menyentuh kotorannya sendiri yang terinfeksi sehingga parasit ini menempel di tubuhnya, termasuk di bulunya.
Baca Juga: 3 Jenis Buah Ini Dipercaya dapat Membantu Rambut Anda Tumbuh Lebih Cepat, Konsumsi Sekarang Juga!Kemudian tanpa menyadari hal ini, kita mengelus kucing dan lupa mencuci tangan kita setelahnya sehingga parasit bisa masuk ke dalam tubuh kita saat kita mengucek mata, menutup hidung atau mulut dengan tangan atau saat kita makan.Akibatnya, kita akan terserang penyakit toksoplasma yang dapat mengganggu sistem pencernaan, jantung, saraf dan kulit.
AlergiAlergi adalah yang paling sering dialami oleh orang-orang sehingga mereka tidak bisa memelihara atau bahkan tidak bisa dekat-dekat dengan kucing.Alergi yang disebabkan oleh bulu-bulu kucing ini sebenarnya memang sangat wajar.Melansir WebMD, reaksi dari alergi kucing di antaranya adalah:
Baca Juga: Hati-hati! Tidak Makan Malam Justru Bikin Gemuk Loh, Ini Penjelasan Ahli- Batuk-batuk- Gatal dan ruam merah di dada dan wajah- Mata merah dan gatal- Hidung gatal dan berlendir- Bersin-bersinSelain itu, sekitar 20 sampai 30 persen orang dengan asma akan mengalami kambuh asmanya setelah melakukan kontak dengan kucing.Oleh sebab itu, penderita asma dianjurkan untuk tidak memelihara hewan berbulu seperti kucing.Orang-orang yang mempunyai alergi pun harus sebisa mungkin menjaga jarak dan menghindari kucing.
Jika memang ingin mengelusnya, yang paling penting untuk dilakukan semua orang adalah mencuci tangan setelah mengelus kucing.Penting juga untuk memerhatikan kebersihan dan kesehatan kucing dengan rutin memandikannya atau bila perlu bawa ke pet shop untuk diberi vaksin secara rutin.
(*)