Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaingrum
Grid.ID – Kehilangan fungsi indera penciuman atau anosmia adalah kondisi ketika hidung tidak bisa mencium bau apapun.
Dilansir dari Tribunnewsmaker.com oleh Grid.ID, sebuah studi menunjukkan bahwa anosmia adalah gejala paling umum yang dialami oleh pasien Covid-19.
Temuan yang dihimpun oleh peneliti di Office for National Statistics (ONS) juga mengindikasikan bahwa anosmia ternyata tak terjadi pada pasien Covid-19 yang bergejala, tapi juga pada pasien yang tidak bergejala.
Namun, kerap kali masyarakat bingung, sebab gejala ini sama dengan yang dirasakan orang flu atau pilek.
Biasanya, orang yang sedang mengalami flu akan mengalami hidung tersumbat sehingga indera penciumannya terasa tidak sensitive dalam mencium bau.
Lantas, apa yang membedakan anosmia karena gejala Covid-19 dengan flu atau pilek?
Berikut adalah penjelasannya yang dilansir oleh Kompas.com.
Menurut dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) Prof Dr dr Delfitri Munir, Sp.T.H.T.K.L(K), rongga hidung menjadi tempat masuk paling favorit bagi virus corona.
Sebab, penularan virus ini melalui percikan droplet dan airbone.
Menurutnya, lebih dari 75 persen aliran udara yang dihirup dari lubang hidung terarah ke atap hidung.
Di atap hidung terdapat ujung-ujung saraf penciuman atau saraf penghidu.
Karena atap hidung berbentuk melengkung, maka partikel-partikel yang terbawa akan terbentur dan menyangkut di sana.
Kondisi ini yang membuat saraf penciuman terinfeksi virus corona hingga akhirnya virus merusak sel, membuat peradangan, dan membuat saraf penciuman kehilangan fungsinya.
"Ini bisa temporer dan bisa juga permanen. Kalau sarafnya sudah mati, enggak bisa sembuh lagi," jelas dr Delfitri Munir.
Nah kondisi ini tentunya berbeda dengan hilangnya indera penciuman akibat flu dan pilek.
Dr Delfitri Munir menjelaskan bahwa hilangnya indera penciuman karena flu disebabkan oleh peradangan pada selaput lendir di seluruh hidung.
Peradangan ini akhirnya membuat hidung tersumbat dan tak bisa menghirup udara.
"Jadi partikel-partikel udara yang membawa bau itu tak bisa masuk, karena tertutup lubang hidung. Kalau mampetnya hilang, ya bisa mencium lagi karena sarafnya tidak terganggu," lanjutnya.
Kondisi saraf dalam hidung inilah yang membedakan hilangnya indra penciuman akibat virus corona dan pilek.
Artinya, kehilangan indera penciuman pada pasien Covid-19 umumnya tidak disertai dengan ketidakmampuan untuk menghirup udara dari hidung.
Menurut sebuah penelitian yang dilansir oleh Kompas.com oleh Grid.ID, kehilangan indera penciuman pada pasien Covid-19 juga terjadi secara tiba-tiba dan parah.
Mereka juga tidak merasakan hidung tersumbat ataupun berair dan bisa bernapas melalui hidung seperti biasa.
Biasanya, gejala ini juga dibarengi dengan kehilangan indera perasa dan tidak bisa membedakan rasa manis dan pahit.
Sedangkan pada penderita flu, kehilangan indera penciuman pada dasarnya disebabkan oleh hidung yang tersumbat.
Dalam hal ini, penderita flu bukan hanya tidak bisa mencium bau tapi juga tidak bisa bernapas dengan lega ataupun menghirup udara dari hidungnya.
(*)