Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita DesyaningrumGrid.ID – Aktor sekaligus mantan Gubernur Banten, Rano Karno, baru-baru ini mengejutkan para penggemarnya bahwa dirinya baru saja melakukan prosedur pemasangan ring di jantung.Melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagramnya @si.rano, Rano Karno terlihat sedang menyantap makanannya dan dengan santai mengatakan bahwa ia baru saja memasang tiga ring pada jantungnya."Temen-temen apa kabar semua? Alhamdulillah sudah lama enggak ketemu kita ya?" sapa pemeran Doel dalam SI Doel Anak Betawi.
Baca Juga: Alami Masalah Jantung sampai Pasang 3 Ring, Rano Karno: Untung Ketahuan Cepat, Kalau Enggak Bahaya"Alhamdulillah berkat doa kalian semua, kemarin, ya kira-kira seminggu lalu, Abang baru aja dikateter pasang ting ada 3 ring di jantung."Lebih lanjut pria berusia 60 tahun ini bersyukur bahwa masalah di jantungnya bisa segera ditangani dan kini keadaannya baik-baik saja."Alhamdulillah untung ketahuan cepat, kalau enggak bahaya," ujar pria yang sekaligus kakak dari Suti Karno.Pada akhir video, Rano Karno juga mengingatkan para penggemarnya untuk tetap waspada selama karena pandemic masih berlangsung.
Baca Juga: Berhasil Gandeng Seniman Besar Sekelas Benyamin Sueb Main di Serial Si Doel Anak Sekolahan, Rano Karno Ngaku Tak Pernah Tanya Soal Honor : Gak Berani Gue "Jaga kesehatan semua yuk, pandemi masih ada ini. Kita lebih bagus menghindari kerumunan, pakai masker, dan cuci tangan," tutup Rano Karno.Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya seorang public figure mengabarkan bahwa jantungnya harus dipasang ring.
Belum lama ini Jeremy Teti juga dikabarkan harus memasang ring pada jantungnya.Jauh sebelum itu, mantan presiden Indonesia Jusuf Kalla juga pernah menjalankan prosedur pemasangan ring di jantungnya.Pertanyaannya adalah apa tujuan dari pemasangan ring jantung dan kondisi jantung yang seperti apa yang membutuhkan pemasangan ring.
Baca Juga: Wajah Gantengnya Tak Kebanting Meski Bersanding dengan Jackie Chan, Intip Foto Lawas Rano Karno Saat Bertemu dengan Sang Aktor Laga Legendaris di Jepang, Netizen: Dua LegendDilansir dari Hello Sehat via Kompas.com, ring jantung atau stent jantung terbuat dari logam ataupun plastik yang berbentuk tabung kecil yang tersusun dari kawat-kawat yang nampak seperti jala.Pemasangan ring ini bersifat permanen sehingga akan melekat di jantung dan tidak bisa dikeluarkan lagi.Menurut Beny Hartono, seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, pasien yang perlu pasang ring terutama adalah pasien yang terkena serangan jantung, yaitu penyumbatan tiba-tiba pada koroner.Penyumbatan ini sendiri terjadi karena adanya penumpukan plak kolesterol yang menempel di dinding pembuluh.Kondisi ini bisa menyebabkan serangan jantung karena plak bisa pecah tiba-tiba dan menyumbat pembuluh darah koroner sehingga aliran darah ke jantung tersumbat total.
Baca Juga: Kehilangan Empedu hingga Bobot Turun 8 Kg, Rano Karno Blak-blakan Tak Mau Lagi Konsumsi Makanan IniSelain itu, kondisi ini juga menimbulkan kerusakan pada otot jantung karena kehilangan pasokan darah.Dengan kata lain, tujuan pemasangan ring pada jantung adalah untuk memperlancar aliran darah ke jantung akibat adanya penyempitan atau penyumbatan di pembuluh darah jantung koroner.
Dikutip dari Tribunnews.com, menurut seorang dokter spesialis jantung dr. Renan Sukmawan, selain pasien serangan jantung, ada sejumlah kriteria pasien yang melakukan prosedur ini."Pasien yang mengalami nyeri dada, punggung, atau ulu hati yang timbul saat aktivitas (biasa disebut angina pectori) akan disarankan menjalani kateterisasi," ujar Renan.
Baca Juga: 30 Tahun Tak Pernah Bersua, Aktris Lawas Ini Bocorkan Ciuman Pertamanya yang Dicuri Rano Karno: Aku Bolak-balik ke Kamar Mandi Kumur-kumur!Renan juga melanjutkan, meskipun jarang terjadi, ada risiko komplikasi yang mungkin terjadi seperti adanya pengentalan darah sekitar ring/stent yang disebut stent thrombosis.Namun umumnya, dokter spesialis jantung akan memberikan dua jenis obat pengencer darah untuk mencegah komplikasi ini."Selama pasien disiplin minum obat-obatan yang diberikan, sangat kecil kemungkinan terjadinya stent thrombosis," tutup Renan.
(*)