Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Selain insomnia, pernahkah kamu mendengar gangguan tidur lainnya?
Sebenarnya, ada banyak gangguan tidur dari yang sering terjadi, salah satunya adalah sleep apnea.
Melansir Kompas.com oleh Grid.ID, sleep apnae adalah gangguan tidur yang membuat napas penderitanya terhenti secara singkat selama beberapa kali saat tidur.
Untuk orang yang sedang menderita flu atau sakit tenggorokan, kondisi ini mungkin terjadi sesekali karena adanya lendir yang tersumbat di saluran pernapasan.
Namun untuk penderita sleep apnae, napas yang tiba-tiba berhenti bisa muncul setiap saat termasuk ketika tubuh sedang dalam keadaan sehat.
Menurut Sleep Foundation seperti yang diwartakan dari Kompas.com oleh Grid.ID, seseorang dikatakan mengidap sleep apnea apabila kondisi henti napas ini berlangsung selama paling tidak 10 detik.
Kondisi ini tentunya sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal karena dapat memicu penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.
Penyebab sleep apnea pun beragam, tergantung dari jenisnya, di antaranya adalah:
1. Obstructive sleep apnea, yaitu kondisi di mana napas terhenti saat otot tenggorokan sedang rileks.
Ketika otot tenggorokan sedang rileks, saluran napas bisa menyempit hingga kemudian menutup jalannya napas.
Akibatnya, penderita sulit mendapatkan udara dan kekurangan pasokan oksigen dalam darah.
Kondisi ini kemudian membuat otak mengirimkan sinyal ke tubuh untuk segera bangun dan membuka kembali jalan napas.
Tidak jarang penderita sleep apnae yang mengalami kondisi ini akan terbangun dengan tersedak, terkejut, dan terengah-engah.
Pola ini lalu akan berlanjut setiap 5 sampai 30 kali setiap jam sepanjang malam.
2. Sleep apnae central, yaitu kondisi henti napas karena otak tidak mengirimkan sinyal ke otot untuk mengontrol napas.
Kalau pada sleep apnea obstructive otak masih dapat mengirimkan sinyal ke tubuh untuk bangun saat jalan napas tertutup, maka pada sleep apnea central, otak mempunyai gangguan untuk mengirimkan sinyal.
Akibatnya seseorang kehilangan reflex bernapas selama beberapa saat sehingga ketika terbangun sudah dalam keadaan sesak napas.
3. Complex sleep apnea syndrome, yaitu kombinasi sleep apnea obstructive dan sleep apnea central.
Setelah mengetahui penyebabnya, penting juga untuk mengetahui gejala-gejala umum dari sleep apnea.
Berikut adalah gejala umum sleep apnea obstructive dan sleep apnea central seperti yang dikutip dari Mayo Clinic:
- Mengorok keras
- Beberapa kali berhenti napas saat tidur
- Bangun dengan mulut kering
- Sakit kepala di pagi hari
- Terbangun dengan napas terengah-engah
- Kesulitan untuk tidur (insomnia)
- Merasa sangat mengantuk pada siang hari
- Sulit fokus ketika bangun tidur
- Mudah marah
Baca Juga: Jelang Lamaran, Kalina Ocktaranny Tulis Peringatan Perihal Kesetiaan pada Vicky Prasetyo
Perlu diingat bahwa sleep apnea dapat terjadi pada siapa saja, baik anak kecil maupun dewasa.
Namun beberapa orang memang cenderung lebih rentan mengalami sleep apnea di antaranya adalah orang yang obesitas, punya leher tebal, perokok, mengonsumsi alkohol dan punya keluarga dengan riwayat yang sama (genetik).
Selain itu, menurut Mayo Clinic, pria lebih berisiko dua hingga tiga kali mengalami sleep apnea daripada wanita.
Baca Juga: Atta Halilintar Bakal Nikahi Aurel Hermansyah Sebelum Ramadan: Semoga Tidak Ada Halangan
Meskipun demikian, wanita yang obesitas dan menopause juga berisiko untuk mengalami sleep apnea.
Para lansia juga mempunyai risiko lebih tinggi seiring dengan bertambahnya umur, apalagi jika menderita penyakit jantung dan stroke.
Penting untuk segera mendapatkan perawatan ketika mengalami gejala-gejala di atas, sebab gangguan sleep apnea adalah masalah yang serius dan dapat memicu munculnya penyakit-penyakit kronis.
(*)