Find Us On Social Media :

Kenali Gangguan Tidur Sleep Apnea yang Dapat Membuat Napasmu Berhenti Saat Tidur

By Ragillita Desyaningrum, Minggu, 24 Januari 2021 | 20:43 WIB

Sleep apnea adalah gangguan tidur di mana seseorang terhenti napasnya secara tiba-tiba saat tidur. Kondisi ini adalah masalah yang sangat serius dan harus segera ditangani dokter.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Selain insomnia, pernahkah kamu mendengar gangguan tidur lainnya?

Sebenarnya, ada banyak gangguan tidur dari yang sering terjadi, salah satunya adalah sleep apnea.

Melansir Kompas.com oleh Grid.ID, sleep apnae adalah gangguan tidur yang membuat napas penderitanya terhenti secara singkat selama beberapa kali saat tidur.

Baca Juga: Tak Lagi Mau Beradegan Seks dalam Film Garapan Sutradara Pria, Keira Knightley Ungkap Alasannya: Tubuhku Sudah Melahirkan Dua Anak

Untuk orang yang sedang menderita flu atau sakit tenggorokan, kondisi ini mungkin terjadi sesekali karena adanya lendir yang tersumbat di saluran pernapasan.

Namun untuk penderita sleep apnae, napas yang tiba-tiba berhenti bisa muncul setiap saat termasuk ketika tubuh sedang dalam keadaan sehat.

Menurut Sleep Foundation seperti yang diwartakan dari Kompas.com oleh Grid.ID, seseorang dikatakan mengidap sleep apnea apabila kondisi henti napas ini berlangsung selama paling tidak 10 detik.

Baca Juga: Viral Video Warga Bone Teriak Histeris Saat Vaksin, Ternyata Kepala Puskesmas Ini Punya Phobia Jarum Suntik

Kondisi ini tentunya sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal karena dapat memicu penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.

Penyebab sleep apnea pun beragam, tergantung dari jenisnya, di antaranya adalah:

1. Obstructive sleep apnea, yaitu kondisi di mana napas terhenti saat otot tenggorokan sedang rileks.

Ketika otot tenggorokan sedang rileks, saluran napas bisa menyempit hingga kemudian menutup jalannya napas.

Akibatnya, penderita sulit mendapatkan udara dan kekurangan pasokan oksigen dalam darah.

Kondisi ini kemudian membuat otak mengirimkan sinyal ke tubuh untuk segera bangun dan membuka kembali jalan napas.

Tidak jarang penderita sleep apnae yang mengalami kondisi ini akan terbangun dengan tersedak, terkejut, dan terengah-engah.

Pola ini lalu akan berlanjut setiap 5 sampai 30 kali setiap jam sepanjang malam.

Baca Juga: Telan Pil Pahit 6 Tahun Menikah Tapi Dikhianati, Gading Marten Blak-blakan Tak Pernah Dapat Hal ini dari Gisel saat Masih Jadi Istrinya

2. Sleep apnae central, yaitu kondisi henti napas karena otak tidak mengirimkan sinyal ke otot untuk mengontrol napas.

Kalau pada sleep apnea obstructive otak masih dapat mengirimkan sinyal ke tubuh untuk bangun saat jalan napas tertutup, maka pada sleep apnea central, otak mempunyai gangguan untuk mengirimkan sinyal.

Akibatnya seseorang kehilangan reflex bernapas selama beberapa saat sehingga ketika terbangun sudah dalam keadaan sesak napas.

 Baca Juga: Meski Hubungannya Sudah Terekspos, Hyun Bin Tetap Profesional Saat Beri Pidato Penghargaan: Terima Kasih, Se Ri Membuat Ri Jeong Hyuk Terlihat Lebih Keren

3. Complex sleep apnea syndrome, yaitu kombinasi sleep apnea obstructive dan sleep apnea central.

Setelah mengetahui penyebabnya, penting juga untuk mengetahui gejala-gejala umum dari sleep apnea.

Berikut adalah gejala umum sleep apnea obstructive dan sleep apnea central seperti yang dikutip dari Mayo Clinic:

- Mengorok keras

- Beberapa kali berhenti napas saat tidur

- Bangun dengan mulut kering

- Sakit kepala di pagi hari

- Terbangun dengan napas terengah-engah

- Kesulitan untuk tidur (insomnia)

- Merasa sangat mengantuk pada siang hari

- Sulit fokus ketika bangun tidur

- Mudah marah

Baca Juga: Jelang Lamaran, Kalina Ocktaranny Tulis Peringatan Perihal Kesetiaan pada Vicky Prasetyo

Perlu diingat bahwa sleep apnea dapat terjadi pada siapa saja, baik anak kecil maupun dewasa.

Namun beberapa orang memang cenderung lebih rentan mengalami sleep apnea di antaranya adalah orang yang obesitas, punya leher tebal, perokok, mengonsumsi alkohol dan punya keluarga dengan riwayat yang sama (genetik).

Selain itu, menurut Mayo Clinic, pria lebih berisiko dua hingga tiga kali mengalami sleep apnea daripada wanita.

 Baca Juga: Atta Halilintar Bakal Nikahi Aurel Hermansyah Sebelum Ramadan: Semoga Tidak Ada Halangan

Meskipun demikian, wanita yang obesitas dan menopause juga berisiko untuk mengalami sleep apnea.

Para lansia juga mempunyai risiko lebih tinggi seiring dengan bertambahnya umur, apalagi jika menderita penyakit jantung dan stroke.

Penting untuk segera mendapatkan perawatan ketika mengalami gejala-gejala di atas, sebab gangguan sleep apnea adalah masalah yang serius dan dapat memicu munculnya penyakit-penyakit kronis.

(*)