Find Us On Social Media :

Benjolan di Payudara Tidak Selalu Kanker, Kenali Jenis Benjolan di Payudara

By Ragillita Desyaningrum, Minggu, 24 Januari 2021 | 18:57 WIB

Ilustrasi benjolan di payudara

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Wanita diimbau untuk rutin melakukan pemeriksaan pada payudaranya sendiri demi mengetahui apakah ada perubahan atau benjolan pada payudaranya.

Hal ini dilakukan demi mencegah adanya penyakit seperti kanker payudara yang memang rentan pada wanita.

Dilansir dari nhs.uk via Nakita.id oleh Grid.ID, wanita harus waspada jika benjolan di payudara muncul bersamaan dengan benjolan di ketiak atau ketika ada perubahan lain yang tidak biasa pada payudara.

Baca Juga: Cara Mudah untuk Membuka Pori-pori Sebelum Membersihkan Komedo di Wajah, Hanya Butuh Tisu dan Air Saja!

Kondisi ini juga termasuk gejala seperti puting yang berputar ke dalam, kulit berlesung, atau keluarnya cairan dari puting yang disertai darah.

Namun ternyata, benjolan di payudara tidak selalu mengarah ke kanker payudara yang membahayakan jiwa.

Terkadang, ada beberapa benjolan pada payudara yang justru tidak berbahaya.

Oleh sebab itu, ketika kamu menemukan benjolan di payudaramu, jangan langsung panik.

Baca Juga: Ditanya Kesediaannya Divaksin Covid-19, Jawaban Sudjiwo Tedjo Buat Karni Ilyas Terpingkal: Jarum Suntik Miring Aja Takut Setengah Mati

Kenalilah berbagai jenis benjolan yang bisa muncul di payudara beserta ciri-ciri benjolannya.

Seperti yang dilansir dari Kompas.com oleh Grid.ID, dokter spesialis bedah, dr. Yudit Anastasia Sari M. Biomed, Sp.B, ada beberapa tonjolan di payudara yang bisa dikenali, di antaranya:

1. Fibroadenoma

Tergolong ke dalam tumor jinak, fibroadenoma paling sering menyerang wanita muda berusia 15-35 tahun.

Menurut dr. Yudit, tumor jinak ini muncul karena sel-sel kelenjar dan jaringan ikat di payudara tumbuh secara berlebihan.

Hal ini terjadi karena adanya pengaruh hormon di dalam tubuh.

Ciri-ciri benjolannya bisa digerakkan dan bahkan berpindah-pindah dari satu sisi ke sisi lain.

Jika benjolan ini ditekan tidak terasa sakit namun terasa padat, berbentuk bulat atau oval, serta kenyal.

Meskipun tergolong ke dalam jenis tumor, menurut dr. Yudit, fibroadenoma tidak berpotensi berkembang menjadi kanker.

Baca Juga: Bersahabat Sejak Lama, Aamir Khan Pernah Jawab Alasan Salman Khan Betah Jomblo Bertahun-tahun: Ia Bingung Harus Menikah dengan Siapa

2. Fibrokistik

Sama halnya dengan fibroadenoma, fibrokistik juga termasuk ke dalam jenis tumor jinak.

Bedanya, tumor ini bisa hilang dan muncul lagi sesuai dengan siklus menstruasi.

Ciri-ciri dari benjolan ini adalah benjolan dapat teraba lebih dari satu bisa di salah satu payudara atau keduanya.

Biasanya benjolan ini diikuti dengan rasa kencang atau bengkak pada payudara serta sedikit rasa sakit.

Gejala ini mungkin akan semakin terasa ketika menstruasi datang.

Umumnya, fibrokistik ini terjadi pada wanita berusia 20-50 tahun.

Baca Juga: Sempat Putus, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Bakal Menikah Sebelum Bulan Ramadan, Sang YouTuber: Biar Bisa Berkah Bareng

3. Kista payudara

Kista bukan hanya dapat tumbuh di rahim melainkan di berbagai area tubuh lainnya termasuk payudara.

Kista merupakan benjolan berisi cairan yang dapat terbentuk pada salah satu atau kedua payudara.

Walaupun penyebab kista payudara belum dapat dipastikan, menurut dr. Yudit, kista tidak bersifat kanker karena benjolannya hanya berisi cairan.

Mengutip Nakita.id oleh Grid.ID, benjolan kista berbentuk bulat atau lonjong dan mudah digerakkan atau dipindah-pindahkan saat disentuh.

Ketika menstruasi, kista bisa berubah menjadi lebih besar atau bahkan lebih lunak.

 Baca Juga: Bergelimang Harta Jadi Nyonya Besar Sirajuddin Mahmud yang Nyaris Jadi Pejabat Daerah dengan Kekayaan Rp 34 Miliar, Zaskia Gotik Kepergok Tidur di Lantai Dingin Bareng Putri Kesayangannya

4. Papilloma intraductal

Pada dasarnya, papilloma intraductal adalah tumor jinak yang tidak berpotensi menjadi kanker.

Benjolan yang muncul biasanya terbentuk pada kelenjar susu dan dapat diraba.

Benjolan ini mungkin ukurannya sedikit lebih besar dan terletak dekat puting.

Jika demikian, kamu tidak perlu khawatir karena kondisi ini bukan faktor peningkatan payudara.

Tapi kalau benjolannya berada jauh dari puting dan berukuran kecil, maka kamu harus waspada karena kondisi ini justru dapat berkembang menjadi kanker.

Umumnya, benjolan papilloma intraductal hanya berukuran 1-2 cm dan sering terjadi pada wanita usia 35-55 tahun.

 Baca Juga: Tercengang dengan Rencana Gokil Bulan Madu Atta Halilintar, Aurel Hermansyah : Kaget Banget Tapi Seneng!

5. Lipoma

Lipoma adalah benjolan lemak yang muncul di bawah kulit.

Seperti halnya kista, lipoma dapat muncul di bagian tubuh mana saja termasuk payudara.

Lipoma tidak berbahaya dan tidak berpotensi menjadi kanker karena merupakan tumor jinak.

Belum diketahui secara pasti penyebab lipoma, tapi kemungkinannya adalah faktor genetik.

Kondisi ini dapat terjadi pada siapapun dari segala usia, namun lipoma lebih sering terjadi pada orang berusia 40-60 tahun.

Meski benjolan-benjolan di atas bersifat jinak dan tidak berpotensi menjadi kanker, kamu tetap perlu memeriksakan diri ke dokter karena benjolan bisa menyebabkan nyeri dan bengkak.

 Baca Juga: Maudy Ayunda Ngaku Doyan Makan Telur Tapi Nggak Takut Bisul: Itu Mitos

Berikut adalah beberapa kondisi pada payudara yang dicurigai dapat mengarah pada kanker payudara:

- Benjolan di payudara cenderung tidak jelas, tidak bulat, dan tidak rata

- Payudara cenderung asimetris dan ada perbedaan bentuk yang ekstrem

- Puting jadi terbalik atau melesak ke dalam

- Ada warna kemerahan atau pun ruam di kulit payudara atau di sekitar puting

- Kulit payudara seperti kulit jeruk atau cekung seperti lesung pipi

- Kulit payudara seperti tebal dan bersisik

- Cairan yang keluar dari puting bisa berupa darah atau cairan keruh

Dr. Yudit terakhir berpesan, apabila kamu mendapati benjolan di payudara tidak bisa bergeser ketika ditekan atau digerakka, segeralah berkonsultasi pada dokter.

(*)