Find Us On Social Media :

Konon Bisa Menyebabkan Keguguran, Bolehkah Berhubungan Intim Saat Hamil?

By Ragillita Desyaningrum, Selasa, 26 Januari 2021 | 13:10 WIB

Berhubungan intim saat hamil dianggap berbahaya karena dapat dapat menyebabkan keguguran.

Jadi, berhubungan intim saat trimester awal tidak dilarang, kecuali memang dari awal pemeriksaan telah diketahui bahwa ada masalah pada kehamilan.Oleh sebab itu, disarankan untuk memeriksakan kehamilan dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berhubungan intim.Walau pada umumnya aman, pasangan yang berhubungan intim di awal kehamilan disarankan untuk menggunakan kondom pengaman.

Baca Juga: Istri Sule Keguguran karena Pendarahan, Ini yang Perlu Kamu Ketahui Soal Pendarahan Saat Hamil MudaMelansir dari Kompas.com, menurut dr. Tri Yuniarti Sp.OG, yang berbahaya dari berhubungan seks saat hamil adalah sperma yang masuk ke dalam rahim.Menurut dr Tri Yuniarti, sperma mengandung suatu zat tertentu yang bisa menyebabkan reaksi sensitif pada mulut rahim.Hal inilah yang dinilai berbahaya untuk janin.Meskipun sperma mengandung protein, sperma tidak mempunyai manfaat apapun bagi perkembangan janin.

Baca Juga: Istri Sule Keguguran karena Pendarahan, Ini yang Perlu Kamu Ketahui Soal Pendarahan Saat Hamil MudaZat dalam sperma justru memicu reaksi kontraksi dini sehingga mengakibatkan kelahiran prematur dan keguguran jika kehamilan masih muda."Ketika melakukan hubungan seks dalam usia kehamilan yang masih muda, sebaiknya berhati-hati karena gerakan atau guncangan yang terlalu kuat bisa berbahaya bagi janin. Selain itu, si ibu juga jangan sampai  terlalu lelah," sambung dr. Tri Yuniarti.Selanjutnya, melansir dari Nakita.id, pasangan perlu waspada terhadap beberapa kondisi kehamilan berikut ini sebelum memutuskan untuk berhubungan intim saat hamil:

Baca Juga: Mengenal Kaldu Jamur, si Gurih yang Berkhasiat Jaga Kekebalan TubuhKandungan dengan gangguanBeberapa gangguan terkadang menyertai kehamilan, diantaranya seperti mulut rahim terbuka, ketuban pecah, infeksi, dan lain-lain.Demi keselamatan, rutinlah melakukan pemeriksaan kondisi kehamilan sehingga aktivitas seksual pun tetap dapat berjalan seperti biasa tanpa melukai ibu hamil dan janin.