Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Mata minus atau rabun jauh atau miopia adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat melihat objek jarak jauh dengan baik.
Untuk mengatasinya, seseorang bisa mengenakan kacamata dengan lensa minus.
Semakin tinggi lensa minus yang harus dipakai, maka semakin menandakan parahnya rabun jauh yang dialami.
Kondisi ini sebenarnya sangat umum dan bisa terjadi oleh siapa saja, baik pria atau wanita.
Namun pada kasus wanita, wanita dengan mata minus yang tinggi tidak disarankan untuk melakukan persalinan secara normal.
Menurut Dr. Iwan Soebijantoro, SpM(K) seperti yang dilansir dari Kompas.com, orang yang memiliki mata minus tinggi memiliki risiko tinggi untuk mengalami perobekan retina mata.
Kondisi ini bahkan dapat terjadi meski hanya menjalani aktivitas biasa.
Tentunya hal ini juga berpengaruh saat wanita melakukan persalinan normal karena wanita harus mengejan dalam waktu yang lama.
Jika seorang wanita sebelumnya telah memiliki robekan kecil pada retinanya, pada saat mengejan robekan pada retina akan semakin lebar atau istilahnya retina detachment.
Akibat dari kondisi ini pun tidak main-main, karena dapat berpengaruh pada penglihatan hingga mengalami kebutaan.
Dr. Iwan lalu menyarankan untuk setiap orang yang melebihi minus 6 untuk melakukan pemeriksaan retina, sebab orang-orang ini yang berpotensi mengalami risiko retina robek.
Namun hal ini bukan berarti wanita sudah dipastikan tidak bisa melahirkan secara normal.
Baca Juga: Mata Minus dan Silinder, Andien Aisyah Pilih Kacamata Atau Softlens?
Seperti yang diwartakan Nakita.id, terdapat sebuah jurnal penelitian yang menyebutkan bahwa ibu hamil dengan mata minus tetap bisa melahirkan secara normal.
Menurut Dr. Iwan, ibu hamil masih mempunyai kesempatan untuk melahirkan normal, asalkan sebelumnya melakukan pemeriksaan lebih dulu.
"Pada waktu dia (wanita) sudah hamil antara tujuh atau delapan bulan, kita lakukan pemeriksaan retinanya.”
“Kita akan lihat apakah retinanya tipis atau ada kerobekan.”
“Jika semuanya bagus, kita perbolehkan lahir normal,” tutup Iwan seperti yang diwartakan Kompas.com.
Hal ini juga yang disarankan oleh jurnal penelitian yang dilakukan oleh Excimer Ophtalmologic Clinic.
Dikutip dari Nakita.id, perlu untuk mempertimbangkan kondisi retina mata, kondisi umum, usia dan lainnya pada ibu hamil.
Jika kondisi retina ibu hamil baik-baik saja maka masih memungkinkan untuk melakukan persalinan normal.
Namun, jika dari hasil pemeriksaan didapati bahwa kondisi retina lemah atau terdapat gangguan, maka, persalinan sesar adalah solusi terbaik untuk keselamatan ibu.
(*)