Laporan wartawan Grid.ID, Citra KharismaGrid.ID - Kejadian kelam menimpa seorang pemuda bernama Dandi (20), warga Belitung Timur.Dirinya yang sedang asyik memancing di pantai Belitung Timur harus diterkam oleh seekor buaya laut.Dandi ternyata tak sendiri, ia juga memancing bersama dengan adik iparnya, Valintini Rival (15).
Baca Juga: Virus Covid-19 Menyelinap Masuk ke Rutan KPK, Diduga Berasal dari Tahanan yang Izin Berobat KeluarNamun, saat itu keduanya berjarak tidak terlalu dekat.Karena air surut, Dandi pun bertolak ke karang yang dianggap menjadi lokasi yang tepat untuk mendapat ikan.Saat sedang menunggu ikan, buaya dengan cepat muncul dari arah belakang Dandi dan langsung menyeretnya.
Baca Juga: Berakhir Damai, Anak-anak Kakek Koswara Minta Maaf dan Ingin Sujud di Kakinya Setelah Menggugat sang Ayah Sebanyak Rp 3 MBani, paman korban, mengaku jika saat itu berada sekitar 50 meter dari Dandi.Ia menyaksikan langsung saat buaya menerkam bagian pinggang sang keponakan dan menyeretnya.
"Tidak tega saya ke tempat itu lagi. Kemarin sekitar setengah empat sore, saya sempat melihat pertama saya lihat tangan kemudian buaya itu mengangkat badan (korban) menghadap saya, lalu tenggelam, timbul lagi di tengah," ucap Bani, dilansir Tribunnews.com, Selasa (26/1/2021).Bani yang kebingungan hanya bisa berteriak ke arah buaya tersebut.
Baca Juga: Baru Menikah 3 Bulan, Pasutri di Kupang Ini Tewas Tertimpa Batu Besar Saat Longsor Menimbun KosnyaIa juga mengungkapkan jika saat itu Dandi sudah terlihat lemas tak berdaya.Perairan tersebut merupakan daerah perbatasan teritorial. Sehingga ada 4 dukun yang dilibatkan untuk pencarian Dandi.Diantaranya adalah dukun Kampong Limbongan, Dukun Air, Dukun Buaya Desa Batu Penyu, dan Dukun Air Kampong Batu Air.Warga setempat mempercayai jika dukun-dukun tersebut bisa berkomunikasi dan mencari petunjuk di mana keberadaan Dandi.
Baca Juga: Sampai Jual Rumah Demi Bantu Sang Anak Lunasi Utang, Seorang Ibu Justru Dibunuh karena Uang yang Diberikan Masih KurangMeski begitu, tim SAR gabungan tetap mengerahkan bantuan ke lokasi kejadian.Pihaknya melakukan penyisiran di wilayah pantai dan sungai menggunakan rubber boat."Tim bergabung dengan BPBD, Tagana, dan masyarakat setempat," ujar Kepala SAR Pangkalpinang, M Fazzli, dilansir Kompas.com, Selasa (26/1/2021).
(*)