“Aku tuh kadang lihat diriku sendiri sungguh sangat kasihan, sekolah ga tamat. Dari kecil tidak bisa main layaknya anak-anak gadis remaja karena kerja dan ngurusi adik-adik,” tulisnya dikutip Grid.ID.
Inul juga mengatakan bahwa dulu hidupnya hanyalah sekolah dan bekerja.
Bahkan, wanita berusia 42 tahun itu tidak bisa merasakan makanan enak jika bukan pemberian dari seseorang.
“Hidup dari kecil sekolah dan kerja. Hidup tersakiti disakiti. Hidup susah jadi orang gak punya,” ungkapnya.
“Mau makan enak nunggu dikasih, tiap hari makan dapat bagian nunggu yang lain makan dulu,” ujar dia.
Inul menambahkan bahwa dirinya juga harus bangun subuh setiap hari untuk membantu ibunya.
Tak sampai di situ, Inul bercerita bahwa dirinya bahkan harus berjualan rokok dan minuman di pinggir jalan.
Bahkan, untuk membeli beras pun dia harus berutang.
“Jualan rokok dan minuman pinggir jalan. Anak tukang jahit yang kadang ada yang jahitin kadang juga enggak, jadi terpaksa beli beras mesti ngutang dulu gali lobang tutup lobang,” curhatnya.