Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Melakukan diet tidaklah selalu 100 persen berdampak sehat.
Terutama jika kamu menjauhkan diri dari makanan bergizi atau seluruh kelompok makanan secara drastis, berpuasa untuk waktu yang lama, atau mengikuti program yang menjanjikan hasil ekstrim dalam waktu singkat.
Bukannya langsing dan sehat, kamu justru mengundang banyak penyakit, loh.
Dilansir Grid.ID dari laman Eatthis.com, berikut adalah beberapa efek samping umum dari menjalani diet super ketat yang harus diwaspadai.
Baca Juga: Demi Anak-Anak, Kuasa Hukum Sebut Askara Parasady Harsono Ada Kemungkinan Rujuk dengan Nindy Ayunda
1. Sembelit
Jika kamu sedang diet, di mana membatasi konsumsi makanan untuk waktu yang lama pada hari-hari tertentu dalam seminggu, sebaiknya pertimbangkan beberapa konsekuensinya.
Kamu mungkin mengalami sakit kepala, lesu, rewel, dan sembelit.
2. Mudah lelah
Jika kamu makan lebih sedikit, tubuh akan memiliki lebih sedikit energi pula untuk dibakar dan pada akhirnya akan merasa lesu.
Satu studi yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine, menemukan bahwa mengurangi karbohidrat dari makanan dikaitkan dengan risiko kelelahan yang lebih besar.
3. Metabolisme jadi lambat
Sebuah studi terkenal yang diterbitkan dalam jurnal Obesity, menganalisis upaya penurunan berat badan kontestan serial NBC.
Hasilnya ditemukan bahwa orang yang melakukan diet ketat ekstrim, memiliki metabolisme lebih lambat.
Alasan utamanya adalah pengaruh leptin, hormon tubuh yang memberi tahu bahwa kamu sudah kenyang atau tidak lagi lapar.
4. Rambut rontok
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Dermatology Practical & Conceptual, memulai diet rendah kalori dikaitkan dengan kerontokan rambut.
Hal ini karena kekurangan nutrisi yang mengganggu fungsi folikel rambut.
5. Kehilangan massa otot
Studi yang diterbitkan The American Journal of Clinical Nutrition, menganalisis 32 pria non-obesitas dan memangkas kalori mereka sekitar 1.300 dalam tiga minggu.
Secara keseluruhan, terjadi penurunan massa otot kira-kira 5 persen.
Bahkan, jika lebih tua dan mencoba diet intermiten, kamu bisa berisiko kehilangan terlalu banyak berat badan.
6. Batu ginjal
Sebagai contoh, diet tinggi protein sebenarnya dapat menyebabkan dehidrasi.
Otomatis itu memicu tekanan yang signifikan pada ginjal, karena kamu mungkin lebih rentan terkena batu ginjal.
7. Depresi
Para pelaku diet kronis secara konsisten melaporkan rasa bersalah, mudah tersinggung, kecemasan, depresi, kesulitan berkonsentrasi, dan kelelahan.
8. Gangguan makan
Timbulnya gangguan makan biasa dikaitkan dengan diet ketat.
Hal ini karena mereka menjadi individu yang terlalu melakukan kontrol, menghitung kalori, membatasi jenis dan jumlah makanan, serta hanya terobsesi dengan angka pada timbangan.
9. Kenaikan berat badan
Banyak ahli kesehatan percaya bahwa 80 hingga 95 persen pelaku diet justru menambah berat badan.
Hal ini karena mereka merasa telah bekerja keras untuk menurunkannya.
(*)