Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Mi instan sudah menjadi sajian favorit bayak orang.
Harga ekonomis, rasa lezat, dan praktis, membuat mi instan tak punya alasan untuk ditolak.
Apalagi musim hujan seperti ini, sangat nikmat menelan makanan berkuah nan hangat.
Akan tetapi, diam-diam mi instan punya bahaya untuk kesehatan.
Terutama jika dikonsumsi terlalu sering.
Mengutip laman Tribunnews.com, beberapa bahaya apabila kamu konsumsi mi instan setiap hari, seperti kelebihan berat badan, kekurangan nutrisi, hingga batu ginjal.
Kebiasaan makan mi instan juga bisa menyebabkan aterosklerosis.
Hal ini karena mi instan mengandung lemak trans.
Baca Juga: Bukan Hanya Salmon, Ikan Murah Meriah Ini Juga Kaya Omega 3 yang Bisa Menyehatkan Jantung
Lemak ini meningkatkan kolesterol jahat dalam darah, yang dapat menyebabkan risiko penumpumpukan atau tersumbatnya pembuluh darah, disebut aterosklerosis.
Akhirnya, kondisi itu menyebabkan penyakit kardiovaskular seperti hipertensi, serangan jantung, dan stroke.
Tapi, tak ada salahnya jika mau mengonsunsi mi instan sesekali.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, inilah beberapa cara juga bisa dilakukan untuk membuat mi instan jadi lebih sehat.
1. Campur dengan sayuran
Diungkapkan oleh Ahli Gizi, Dr dr Samuel Oetoro MS SpGK, serat yang terkandung dalam sayur-sayuran dapat mengganggu penyerapan gula atau karbohidrat.
Baca Juga: Udara Dingin Bikin Anyang-anyangan, Jangan-jangan Pertanda Serius Penyakit Ini
Memasukkan sayur-sayuran ke dalam mi instan juga dapat dapat membantu mengontrol kolesterol tubuh.
Nah, disarankan untuk tidak merebus sayuran terlalu lama.
Sayuran direbus, lalu dicampurkan dengan mi instan yang diolah dengan bumbu sendiri.
Kamu bisa menggunakan sayuran bok choy, selada air, bawang bombang, dan daun bawang.
Pastikan kamu mencuci sayuran terlebih dahulu sebelum dikonsumsi bersama mi instan, ya.
Baca Juga: Ini Kebiasaan yang Jadi Penyebab Keguguran dan Jarang Bumil Sadari, Hati-hati!
2. Mengganti bumbu
Kandungan natrium atau garam dalam bumbu mi instan sangatlah tinggi.
Menurut Samuel, jumlahnya bisa berkisar 850-950 mg.
Padahal, kebutuhan konsumsi natrium harian hanya 2.000 mg.
Agar mi instan yang dikonsumsi lebih sehat, buanglah sebagian besar bumbu yang disediakan atau seluruhnya jika memungkinkan.
Kamu bisa menggantinya dengan rempah-rempah, seperti cabai, kecap ikan atau miso.
3. Menambahkan protein
Umumnya, orang akan menambahkan telur karena praktis dilakukan dan stok telur mudah disimpan.
Baca Juga: Ketahui Kondisi Kesehatan dari Warna Feses, Hitam dan Merah Paling Bahaya!
Kamu bisa mengolah telur menjadi telur dadar, telur mata sapi, telur apung (poached egg), atau lainnya.
Satu butir telur mengandung vitamin A, asam folat, vitamin B5, vitamin B12, vitamin B2, fosfor, selenium, vitamin D, vitamin E, vitamin K, vitamin B6, kalsium, dan seng.
Jika tidak menyukai telur, kamu juga bisa menambahkan irisan daging tanpa lemak.
4. Jangan terlalu sering
Sebetulnya, tak ada saran rekomendasi jumlah konsumsi mi instan karena makanan ini tidak dianggap sebagai pengganti makanan pokok.
Baca Juga: Manis Tapi Sehat, Inilah Alternatif Pengganti Gula Pasir
Namun, menurut ahli diet Mount Elizabeth Hospital, Seow Vi Vien, batas aman konsumsi mi instan dalam seminggu adalah satu sampai dua kali.
Sementara itu, profesor nutrisi dan epidemiologi dari Harvard, Dr. Frank B. Hu mengungkapkan kepada The New York Times bahwa rekomendasi konsumsi mi yang aman adalah satu hingga dua kali dalam sebulan.
(*)