Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Beberapa dari kamu pasti sudah tidak asing dengan fenomena tidur sambil berjalan yang kerap ditampilkan di film ataupun kartun.
Fenomena ini ternyata memang ada di dunia nyata dan dikenal dengan istilah medis somnambulisme,
Melansir dari Mayo Clinic, fenomena ini biasanya terjadi pada anak-anak dan akan berhenti dengan sendirinya ketika memasuki usia remaja.
Namun fenomena ini juga dapat terjadi pada orang dewasa disertai dengan gangguan tidur lainnya.
Menurut spesialis tidur, Nancy Foldvary-Schaefer, DO, MS, yang dikutip dari Kompas.com, beberapa sleepwalker mungkin hanya akan duduk di tempat tidur dan menggerakkan kaki seperti sedang berjalan.
Namun, pada beberapa sleepwalker lainnya, mereka benar-benar bangun dan melakukan berbagai aktivitas seperti berpakaian, makan, bahkan mengemudi.
Biasanya fenomena ini berlangsung setelah satu atau dua jam setelah seseorang tidur nyenyak dan bisa berlangsung satu hingga tiga puluh menit.
Masih belum jelas penyebab sleepwalking, namun beberapa ahli meyakini hal ini dikarenakan otak mengalami kesulitan mengatur siklus tidur dan bangun.
Namun ketika sleepwalking berlangsung dari kecil hingga dewasa, mungkin ada pemicu yang mendasarinya.
“Pemicu utama adalah stres, seperti stres fisik atau psikologis yang ekstrem, kurang tidur, lingkungan tidur yang bising, maupun perjalanan yang melelahkan dapat menyebabkan orang dewasa mulai tidur sambil berjalan," terang Nancy Foldvary Schaefer.
Pemicu lain bisa jadi sleep apnea atau resep obat tidur.
Melansir dari Mayo Clinic, berikut adalah gejala-gejala dari sleepwalking:
- Bangun dari tidur dan berjalan-jalan
- Duduk di Kasur dan membuka mata
- Ekspresi terlihat datar dan mata terlihat kurang fokus
- Tidak merespons ketika diajak berbicara atau tidak mendapat berkomunikasi dengan orang lain
- Sulit untuk bangun
- Merasa bingung ketika bangun
- Tidak mengingat apa yang dilakukannya ketika sleepwalking
- Aktivitas kerap terganggu pada siang hari karena tidur terganggu
- Mempunyai gangguan tidur lainnya
- Dalam beberapa kondisi yang ekstrem, sleepwalker bisa saja terjatuh atau mengalami kecelakaan atau cedera saat sleepwalking
Menurut Foldvary-Schaefer yang dikutip dari Kompas.com, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga keselamatan orang yang mengalami sleepwalking diantaranya:
- Kunci semua pintu dan jendela
- Singkirkan benda yang bisa pecah dari sekitar tempat tidur
- Singkirkan kunci mobil
- Jauhkan pisau dan senjata tajam lainnya
- Pastikan anak-anak tidak tidur di ranjang atas
- Singkirkan apa pun yang dapat membuat seseorang tersandung
Selain itu, perlu juga mematuhi jadwal tidur yang normal, tidur yang cukup, hindari mengonsumsi obat yang tidak diperlukan serta alkohol, serta pastikan ruang kamar tenang dan gelap.
Untuk membangunkan atau menyadarkan orang yang menderita sleepwalking, pastikan untuk menggunakan sentuhan dan suara yang lembut.
Jika kita mencoba membangunkan atau menyadarkan mereka dengan cara yang keras dan kasar, mereka mungkin akan terbangun dengan takut dan bingung.
(*)