Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Intensitas hujan yang tinggi, belakangan ini melanda beberapa wilayah di Indonesia.
Hujan deras tersebut akhirnya menyebabkan banjir.
Salah satu wilayah di Indonesia yang terkena banjir akibat intensitas hujan yang tinggi itu, adalah Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Baca Juga: Usai Dapat Kiriman Foto Truk Bergambarkan Wajahnya, Raffi Ahmad Akhirnya Ketemu dengan Sang Sopir
Dikutip dari SURYA.co.id, banjir kembali terjadi di Jember akibat guyuran hujan deras di sejumlah kawasan.
Guyuran hujan itu terjadi pada Jumat (29/1/2021) sore.
Hujan yang mengguyur sampai malam hari itu mengakibatkan debit air di sejumlah daerah aliran sungai atau DAS naik dan meluap, salah satunya DAS Bedadung.
Baca Juga: Supir Pribadinya Positif Covid-19, Baim Wong Minta Kiano Juga Ikut Jalani Swab Test
Beberapa wilayah yang dilewati Sungai Bedadung dilaporkan sudah mengalami banjir, sejak Jumat (29/1/2021) malam.
Banjir yang terjadi di Kabupaten Jember itu telah merendam 7 Kecamatan.
Dilansir dari kompas.com, 7 Kecamatan itu adalah Kecamatan Jelbuk, Kalisat, Patrang, Sumbersari, Kaliwates, Pakusari dan Rambipuji.
“Ada tujuh kecamatan yang banjir, dari Jelbuk sampai ke Kaliwining Rambipuji,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo pada Kompas.com via telepon, seperti yang dikutip Grid.ID.
Heru menambahkan, bahwa warga yang berada di bantaran sungai Bedadung itu juga harus segera mengungsi.
Bahkan, akibat bencana itu, terdapat rumah warga yang terhanyut banjir.
Warga tersebut tinggal di bantaran jalan Sumatera, Kecamatan Sumbersari.
“Informasinya begitu (ada rumah yang hanyut), karena ada di bantaran sungai,” kata Heru.
Baca Juga: Yakin Anaknya Tak Akan Ikuti Jejaknya Gunakan Narkoba, Vitalia Sesha: Insyaallah Enggak
Heru menilai, bahwa rumah yang ada di bantaran sungai Bedadung tersebut memang berpotensi terbawa arus sungai.
Hal itu dikarenakan, banjir yang terjadi kali ini dinilai merupakan banjir terbesar yang terjadi selama sepuluh tahun terakhir.
“Belum pernah banjir di Sungai Bedadung sebesar ini,” tuturnya.
(*)