Find Us On Social Media :

Kudeta Militer di Myanmar, Menlu Amerika dan Perdana Menteri Inggris Kecam Tindakan Panglima Tertinggi: Suara Rakyat Harus Dihormati

By Silmi Nur Aziza, Senin, 1 Februari 2021 | 16:16 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kecam kudeta militer Myanmar

Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A

Grid.ID - Kudeta militer Myanmar berlangsung panas.

Semua otoritas pemerintahan di Myanmar diberikan pada komandan tertinggi militer.

Keadaan darurat satu tahun telah diumumkan pada pernyataan di TV militer Myanmar.

Melansir BBC, kudeta tersebut menyusul kemenangan telak Aung San Suu Kyi dalam pemilihan umum oleh Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).

Baca Juga: Kudeta Militer di Myanmar Diklaim Gegara Kecurangan Pemilu, Seluruh Pejabat Pemerintah Ditahan dan Jaringan Komunikasi Diputus, Sekjen PBB: Pukulan Serius

Aung San Suu Kyi mendesak para pendukungnya untuk tidak menerima ini dan memprotes kudeta.

Dalam sebuah surat yang ditulis untuk persiapan penahanannya yang akan datang, Aung San Suu Kyi mengatakan tindakan militer membuat negara kembali di bawah kediktatoran.

Pada Senin (1/2/2021) dini hari, militer mengatakan pihaknya menyerahkan kekuasaan kepada Panglima Tertinggi Min Aung Hlaing.

Hal ini dikarenakan anggapan militer tentang kecurangan pemilu.

Baca Juga: Misterius, Kisah Kapal Hantu Tanpa Awak Berbendera Indonesia yang 'Bergentayangan' di Laut Myanmar