"Saya mengutuk kudeta dan pemenjaraan yang melanggar hukum terhadap warga sipil, termasuk Aung San Suu Kyi, di Myanmar. Suara rakyat harus dihormati dan para pemimpin sipil dibebaskan," tulis Boris Johnson lewat Twitternya.
Saat ini koneksi data internet seluler dan beberapa layanan telepon telah terganggu di kota-kota besar di Myanmar. Sementara lembaga penyiaran negara MRTV mengatakan sedang mengalami masalah teknis dan tidak mengudara.
Wah, bagaimana menurutmu?(*)