Dari keterangan warganya, Edi bercerita bahwa air rendaman itu dikonsumsi dengan cara diminum dan dibalurkan ke tubuh.
Hingga saat ini, menurut Edi, belum ada laporan warga yang mengalami keracunan akibat mengonsumsi air rendaman batu meteorit itu.
Selanjutnya, peneliti dari Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL) Robiatul Muztaba mengatakan, warga mengonsumsi air rendaman batu meteroit itu karena dipercaya memiliki khasiat pengobatan.
Padahal kata Robiatul, hal tersebut belum terbukti kebenarannya.
Pihak Itera Lampung pun mengaku sudah memberikan edukasi kepada warga setempat.
"Warga percaya (ada khasiat) padahal nggak ada. Kami mengedukasi agar warga tidak mengonsumsi air itu," kata Robiatul.
Menurut Robiatul, batu itu bisa memiliki dampak yang bahaya.
Jika batu meteroit tersebut ternyata mengandung unsur logam dan belum diketahui mengandung radioaktif atau tidak, maka bisa menyebabkan penyakit kanker.
“Jika mengandung radioaktif, bisa menyebabkan kanker," katanya.
(*)