Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti 'diserang' buzzer di akun Twitter pribadinya.
Hal itu terjadi usai Susi Pudjiastuti mengajak netizen berhenti mengikuti akun Twitter Permadi Arya alias Abu Janda.
"Saya pikir saatnya dihentikan ocehan-ocehan model seperti ini yang menyinggung perasaan publik," tulis Susi Pudjiastuti dikutip Grid.ID, Selasa (2/2/2021).
"Tidak sepantasnya di masa sulit pandemi, hal-hal yang tidak positif dibiarkan."
"Ayo kita unfollow dan jangan pedulikan lagi orang-orang seperti ini. Salam sehat dan damai."
"Ayo unfollow untuk kedamaian dan kesehatan kita semua.. ayo ayo!!!" sambungnya.
Diketahui, Abu Janda sedang diperiksa di kepolisian terkait kicauannya yang bernada rasialisme terhadap eks Komisioner Komnas HAM asal Papua Natalius Pigai dan pernyataan Islam Arogan.
Tak lama setelah mengunggah cuitan itu, akun Twitter Susi langsung diserang habis-habisan oleh pembela Abu Janda.
"Maaf bu saya lebih memilih unfollow ibu, makasih atas dedikasinya buat bangsa tercinta ini," komentar pemilik akun @blantik_pedhet1.
"Maaf ibu susi sepertinya ibu sudah mulai berubah semenjak tidak jadi menteri," imbuh netizen berakun @ArdiPegasis.
Ada juga yang menyeret Presiden Jokowi dalam perseteruan ini. Susi dinilai sebagai 'pengkhianat' Jokowi selepas tidak lagi menjadi menteri.
"Ini orang tidak tahu berterima kasih ke Presiden Jokowi yang mau menjadikannya Menteri tanpa melihat latar belakang pendidikannya."
"Karena Permadi pro Jokowi, dia sampai minta netizen unfoll Permadi," komentar pengguna akun @Adi_8002.
Tidak ingin diam saja, Susi Pudjiastuti langsung membalas serangan tersebut dengan guyonan.
"Luar biasa nalar pikir dan ucapan (netizen ini)," sindir Susi Pudjiastuti.
Susi bahkan santai membagikan meme yang melecehkan dirinya.
"Ada yang kirim. Saya susi apa????" cuit Susi sembari membagikan kolase foto dirinya bersama berbagai tokoh.
Dalam kolase foto tersebut, ia disebut sebagai Susi Bandeng, Susi Kadrun, hingga Susi Cebong.
Sebelumnya, Susi telah menjelaskan alasannya mengajak netizen meng-unfollow akun Abu Janda.
Menurut dia, cuitan mengandung SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) seperti Abu Janda seharusnya tidak diunggah.
Apalagi di tengah masa sulit sulit seperti pandemi Covid-19 sekarang ini.
"Ibu saya NU, Ayah saya Muhammadiyah. Dan 2 organisasi ini akhirnya berkomentar: belajar mengaji dulu & belum mengerti islam."
"Saya pun terusik untuk ikut bicara. Tentu cara saya berpendapat tidak bisa seperti sebuah organisasi. Sebagai seorang yang mencintai kebaikan & keberagaman."
"Beberapa waktu ini di tengah pandemi kita banyak mendengar ceramah keagamaan yang provokatif dan mengganggu kenyamanan, kita juga sering mendengar vlog-vlog yang juga countering sebaliknya."
"Saling hujat, membully perbedaan dan lain-lain. Saya pikir sudah saatnya kita bicara untuk ayo menghentikan," terangnya.
Susi meminta netizen untuk berhenti menyebarkan hujatan dan melakukan perundungan.
"Kita hentikan hujatan dan bully akan perbedaan. Kita stop hentikan juga mengikuti provokasi2 yg merusak kedamaian & kebersamaan kita."
"Kita harus bangga dengan segala perbedaan yang ada yang menjadikan Indonesia Kaya akan budaya."
"Stop memilah dan memisah karena Suku dan Agama," tegasnya.
(*)