Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Mungkn masa remaja selalu dikenal dengan fase paling menyenangkan dalam hidup.
Akan tetapi, pada masa ini bisa menjadi lebih berat karena banyaknya pengaruh yang bahkan mengancam masa depan mereka.
Mengutip laman CewekBanget.id, beragam masalah yang kerap dialami remaja adalah bullying, seks bebas, narkoba, minuman alkohol, dan depresi.
Baca Juga: Minum Air Kunyit Bisa Cegah Depresi, Tapi Ada Syaratnya..
Bahkan, masalah keluarga juga jadi perhatian.
Seperti orangtua yang kelewat sibuk, saudara yang menyebalkan, hingga perceraian atau broken home.
Hal yang dialami di rumah tersebut seringkali memengaruhi tindakan remaja di luar rumah.
Baca Juga: 9 Bahaya Diet yang Jarang Disadari, Depresi hingga Batu Ginjal
Jika masalah yang dihadapi di rumah sangat besar, anak bisa merasa stres dan berimbas pada menurunnya nilai di sekolah hingga masalah baru lainnya.
Idealnya, orangtua harus memiliki ikatan dan komunikasi yang tidak kalah kuat dengan ikatan anak remaja dengan kawan sebayanya.
Hal itu penting agar pengaruh negatif tidak merusak karakter anak.
Dilansir Grid.ID dari Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan via Kompas.com, ada beberapa strategi untuk menguatkan komunikasi dengan remaja:
- Menghargai kawan mereka
Dukunglah anak remaja untuk bergaul dengan kawan sebayanya.
Namun, pastikan bahwa pergaulan remaja itu membawa dampak positif bagi anak.
Akan lebih baik lagi apabila orang tua kenal dengan kawan-kawan anak dan sesekali ikut bergaul.
Lakukan pembicaraan dengan anak tentang kawan mereka sebagai bentuk penghargaan atas keberadaannya.
- Nasehati dengan halus dan tegas
Perlu disadari bahwa berbicara kasar akan membuat anak remaja tergores harga dirinya.
Apabila orangtua memiliki tujuan untuk menasehati, lakukan dengan cara halus namun tegas.
Hal tersebut bisa membuat anak remaja mau menerima nasehat dengan baik.
Baca Juga: Selain Migrain, Inilah Penyebab Utama Sakit Kepala Saat Bangun Tidur di Pagi Hari
- Sering mengobrol
Sesibuk apapun orangtua, sempatkanlah waktu untuk berbagi, dan berdiskusi dengan anak tentang berbagai macam hal.
Topik-topik tersebut bisa tentang kegiatan ekstrakurikuler, perkembangan akademik, film yang sudah ditonton bersama kawan, atau topik-topik serius seperti politik dan sebagainya.
Interaksi dan komunikasi intens akan membuat hubungan orangtua dan anak lebih kuat dan harmonis.
Baca Juga: Kesalahan Diet Justru Bikin Depresi Makin Parah, Simak Penjelasan Ahli!
- Memberi contoh
Contoh atau teladan adalah kunci utama penanaman perilaku positif pada anak.
Apabila orangtua memperlakukan kakek atau nenek dengan baik, maka remaja akan mendapatkan contoh nyata dalam perilakunya.
(*)