Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Sinetron Ikatan Cinta mendapat peringatan atas dugaan pelanggaran protokol kesehatan beberapa waktu lalu.
Melakukan syuting di Kota Bogor, banyak masyarakat yang terpancing dan berkerumun di sekitar lokasi untuk melihat langsung aktor favorit mereka.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bogor, Agus Ridho mengancam untuk menutup kegiatan syuting tersebut lantaran melanggar protokol kesehatan.
“Kami sudah kasih peringatan keras kepada pengelolanya, atau dari perusahaannya, dan dia sudah buat pernyataan. Kalau nanti tidak bisa dipenuhi, maka terpaksa kami tutup," ujarnya dikutip dari Kompas.tv, Rabu (3/2/2021).
Tak hanya itu, pihak manajemen dari sinetron Ikatan Cinta juga mendapat denda sebesar Rp 20 Juta.
Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan kepada Tribunnews Bogor jika kegiatan syuting Ikatan Cinta terbukti melanggar protokol kesehatan.
"Satpol PP kan sudah menindak lanjuti, sudah dibubarkan juga oleh Polres kemarin, sudah kena denda."
"Ada (pelanggaran prokes). Berkerumun kan, ada penonton, mengakibatkan orang datang untuk berkerumun, gitu lho," jelas Ade Yasin.
Sebelumnya, video saat pihak kepolisian membubarkan fans Ikatan Cinta, Viral di jagat maya.
Dengan tegas pihak berwajib memerintahkan kepada para masyarakat yang hadir di lokasi syuting untuk pulang.
Dibintangi Amanda Manopo dan Arya Saloka, sinetron ini memang berhasil menarik atensi publik.
Keduanya memiliki chemistry yang sangat cocok, sehingga banyak fans yang mengidolakan dan ingin bertemu secara langsung.
Bahkan tak hanya dari kalangan masyarakat biasa, rekan sesama artis pun juga dibuat tergila-gila dengan sosok Aldebaran dan Andin.
Merasa bertanggung jawab atas kejadian tersebut, Amanda Manopo dan Arya Saloka buka suara.
Melansir Kompas.com, Arya menghimbau kepada para penonton untuk tidak datang ke lokasi syuting dan cukup mendukung dari rumah saja.
Amanda juga menambahkan jika kedepannya masyarakat tetap ingin melihat kelanjutan sinetron tersebut maka tidak perlu datang ke lokasi syuting dan membuat pihak manajemen terkena dampaknya.
(*)