Grid.ID - Srategi pembangunan globlal China melibatkan banyak negara dan organisasi internasional di Asia, Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika.Melansir Wikipedia, strategi tersebut bernama Belt and Road Initiative (BRI) atau yang dikenal dengan Sabuk dan Jalan.Pemimpin Republik Rakyat China, Xi Jinping, pada awalnya mengumumkan strategi tersebut selama kunjungan resmi ke Indonesia dan Kazakhstan pada 2013"Sabuk" mengacu kepada rute darat untuk transporasi jalan dan rel, disebut "Sabuk Ekonomi Jalur Sutra"; sedangkan "jalan" mengacu kepada rute laut, atau Jalur Sutra Maritim Abad ke-21.Baca Juga: Hadapi Kemungkinan Serangan Coast Guard China di Wilayah Natuna, Bakamla Dapat Dukungan Senjata Baru, Begini Kata Prabowo SubiantoNamun, mengutip pemberitaan Intisari Online, strategi itu nampaknya menimbulkan kekhawatiran pada negara yang didanai China menurut Center for Global Development.Studi yang mengevaluasi tingkat utang dari 68 negara yang menjadi tuan rumah proyek BRI China, menemukan 23 negara yang berisiko mengalami kesulitan utang saat ini.Bahkan di antara 23 negara tersebut ada delapan negara yang di antaranya dalam kondisi mengkhawatirkan dan bisa terancam bangkrut.Delapan negara ini, berisiko tinggi karena memiliki proporsi utang luar negeri cukup tinggi pada China dan Bank di China.Bahkan jika terus menerus dilakukan, mereka bisa berakhir dalam jebakan utang China, berikut 8 negara tersebut seperti dikutip dari The Print.