Find Us On Social Media :

Apa Bedanya Kolesterol Baik dan Kolesterol Jahat? Kenalan yuk!

By Ragillita Desyaningrum, Kamis, 4 Februari 2021 | 10:48 WIB

Terdapat dua jenis kolesterol yaitu kolesterol baik dan kolesterol jahat. Keduanya sama-sama dibutuhkan tubuh, namun jika melebihi batas normal dapat mengakibatkan masalah kesehatan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Kolesterol identik dengan sebuah penyakit berbahaya yang terjadi karena seseorang banyak mengonsumsi makanan berlemak.

Penyakit ini juga dikaitkan dengan komplikasi seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi dan penyakit jantung.

Hal itu memang benar, tapi tahukah kamu bahwa ada kolesterol baik yang justru diperlukan untuk menyehatkan tubuh?

Baca Juga: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan, Daging Sapi, Kambing, atau Ayam?

Seperti yang diwartakan Bobo.id, kolesterol adalah sejenis lemak dalam tubuh yang berfungsi membantu kerja otak dan organ lainnya.

Selain itu, kolesterol juga membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu.

Nah, ada dua jenis kolesterol yang terdapat di dalam tubuh, yaitu High Density Lipoprotein (HDL) atau kolesterol “baik” dan Low Density Lipoprotein (LDL) atau kolesterol “jahat”.

Baca Juga: Mengenal Kaldu Jamur, si Gurih yang Berkhasiat Jaga Kekebalan Tubuh

Melansir dari Kompas.com, kedua jenis kolesterol ini sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh, namun jika kadarnya terlalu tinggi justru dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Hal ini dikarenakan kolesterol tidak dapat larut dalam darah dan kolesterol harus diangkut melalui aliran darah dengan lipoprotein yang terbuat dari lemak (lipid) dan protein.

Lalu, apa perbedaan kolesterol LDL dan kolesterol HDL? Dan mengapa keduanya disebut sebagai kolesterol baik dan kolesterol jahat?

Baca Juga: Andhika Pratama Ngaku Bisa Marah Kalau di Rumah Nggak Ada Tempe, Yuk Ketahui Manfaat Olahan Kedelai Ini Buat Tubuh!

Kolesterol LDL atau kolesterol jahat

Dilansir dari Bobo.id, LDL disebut sebagai kolesterol jahat karena memberikan kontribusi untuk plak, penebalan, deposit keras yang dapat menyumbat pembuluh darah dan membuatnya kurang lentur.

Kondisi pembuluh darah ini dikenal sebagai aterosklerosis. Jika gumpalan terbentuk dan pembuluh darah arteri menyempit, serangan jantung atau stroke dapat terjadi.

Hal ini dapat terjadi jika kadar LDL dalam tubuh melebihi batas normal.

Baca Juga: Iseng Makan Tempe, Jangan Kaget Kalau 5 Hal Ini akan Dirasakan Tubuh

Padahal, jika tidak melebihi batas normal, LDL mempunyai fungsi untuk mengangkut kolesterol dari organ hati ke sel-sel yang membutuhkan.

Jadi, semakin rendah kadar LDL dalam tubuh, maka semakin baik dan semakin terhindar dari risiko penyakit-penyakit berbahaya.

Adapun kadar kolesterol LDL yang tinggi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:

- Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh

- Malas berolahraga

- Obesitas

- Merokok

- Kondisi medis tertentu seperti,gangguan ginjal, diabetes tipe 2, atau gangguan tiroid

- Menopause

- Genetika

Baca Juga: 6 Manfaat Jahe untuk Kesehatan, Sembuhkan Flu hingga Redakan Nyeri Haid

Kolesterol HDL atau kolesterol baik

Kebalikan dari kolesterol LDL, kolesterol HDL justru bertugas mengangkut kolesterol kembali ke dalam organ hati untuk dihancurkan dan dikeluarkan melalui kotoran.

Kolesterol HDL dianggap sebagau kolesterol baik karena membantu menghilangkan kolesterol LDL dari pembuluh darah arteri. 

Baca Juga: Enam Jenis Gorengan Ini Bisa Dipanggang Juga Loh, Gak Perlu Khawatir Kolesterol Lagi

Para ahli percaya, HDL bertindak sebagai pemulung yang membawa kolesterol LDL dari arteri dan kembali ke hati, di mana dipecah dan dikeluarkan dari tubuh.

Nah, untuk meningkatkan kadar kolesterol HDL, ada berbagai cara yang dapat kamu lakukan.

Berikut adalah cara meningkatkan kadar kolesterol HDL seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com:

- Makan-makanan yang sehat

Hindarilah makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans karena keduanya dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL.

Selain itu, perbanyak mengonsumsi asam lemak omega-3 seperti yang ada pada salmon dan makarel serta perbanyak memakan serat larut seperti buah, sayur, dan kacang-kacangan.

Baca Juga: Ragam Manfaat Telur Puyuh yang Luar Biasa, Termasuk Menyehatkan Jantung

- Olahraga rutin

Selain mengubah pola makan, olahraga juga berperan penting untuk meningkatkan kadar kolesterol HDL.

Setidaknya luangkan waktu 30 menit untuk olahraga dalam satu hari.

Kamu bisa berjalan santai, bersepeda, berenang, atau memilih naik tangga dibandingkan lift.

Baca Juga: Apakah Aman Makan Jagung Selama Hamil? Ini Penjelasan Ahli

- Berhenti merokok

Terdapat zat kimia yang disebut acrolein yang dapat menghentikan aktivitas HDL (kolesterol baik) untuk mengangkut timbunan lemak menuju organ hati.

Hal ini mengakibatkan penyempitan arteri atau aterosklerosis.

Baca Juga: Apakah Aman Makan Jagung Selama Hamil? Ini Penjelasan Ahli

- Mengurangi berat badan

Jika kamu termasuk yang memiliki berat badan berlebih, maka ini saatnya kamu mengurangi berat badanmu.

Menurunkan sedikit berat badan bisa meningkatkan kadar HDL, karena setiap 3 kg berat badan yang berkurang, kadar HDL dapat meningkat sebanyak 1 mg/dL.

(*)