Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Pernahkah kamu merasa sangat mengantuk di siang hari?
Bukan hanya terjadi sekali atau dua kali, melainkan hampir setiap hari?
Wah, jangan-jangan kamu mengalami hipersomnia!
Baca Juga: Raisa Tampil Dengan Gaya Rambut Baru yang Malah Bikin Netizen Gemas!
Melansir dari Kompas.com, orang yang mengalami hipersomnia biasanya akan mengalami gangguan aktivitas hingga penurunan fungsi kognitif secara signifikan akibat rasa kantuknya.
Menurut Health Line, ada dua jenis hipersomnia yang didasarkan pada faktor penyebab, yakni primer dan sekunder.
Hipersomnia primer disebabkan oleh gangguan fungsi sistem saraf pusat dalam mengatur waktu untuk terjaga dan terlelap.
Kondisi ini membuat seseorang bisa merasakan kantuk secara tiba-tiba atau tanpa sebab, padahal waktu tidur malam sudah cukup.
Sedangkan hipersomnia sekunder cenderung disebabkan oleh rasa lelah akibat kekurangan waktu tidur pada malam hari.
Namun, kondisi ini bisa juga disebabkan oleh adanya riwayat penyakit kronis dan dampak dari konsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu.
Seperti yang diwartakan Hai, pemicu hipersomnia yang sering kita alami yaitu akibat sengaja menunda tidur dengan alasan mengerjakan sesuatu, misalnya mengerjakan tugas atau memainkan gadget.
Penyebab lainnya karena menunda tidur karena sedang asyik melakukan sesuatu, misalnya bermain gadget.
Ketika bermain gadget, kita kerap lupa waktu sehingga ketika kita sadar, ternyata sudah lewat tengah malam.
Adapun gejala utama dari hipersomnia adalah rasa kelelahan yang konstan.
Penderita hipersomnia dapat tidur siang sepanjang hari tanpa mengurangi rasa kantuk dan mereka juga kesulitan bangun padahal sudah tidur cukup lama.
Berikut adalah gejala-gejala lain yang umum diidap hipersomnia sekunder seperti yang dilansir Grid.ID dari Kompas.com:
- Energi rendah
- Mudah marah
- Gelisah
- Kehilangan selera makan
- Berpikir atau berbicara lambat
- Kesulitan mengingat Kegelisahan
Nah, untuk mengatasi hipersomnia, hal utama yang perlu dilakukan adalah mengatur ulang jadwal atau pola tidur.
Jika merasa harus mengganti waktu tidur yang belum tuntas, maka selesaikanlah ‘hutang’ tidur tersebut.
Selanjutnya ketika ‘hutang’ tidur telah tuntas, maka tidurlah dengan jadwal yang normal, dengan cara tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari.
Baca Juga: Pengaruhnya Besar, Memasak Telur Pakai Cara ini Bikin Kalorinya Menjadi Lebih Rendah!
Usahakan untuk mematuhi jadwal tidur ini setiap hari.
Kamu juga perlu menerapkan pola sleep hygiene atau pola tidur bersih, yaitu dengan menghindari aktivitas yang dapat membuat kualitas tidurmu berkurang.
Hal ini bisa dilakukan dengan menjauhkan sumber distraksi seperti gadget dan minuman yang mengandung kafein seperti kopi.
Ciptakan suasana yang nyaman di kamar tidurmu untuk membuatmu semakin mudah terlelap.
Baca Juga: Wajah Belepotan Pasir, Penampilan Luna Maya Tetap Banjir Pujian Netizen
Penderita hipersomnia juga dianjurkan untuk berhenti merokok dan konsumsi alkohol serta mengonsumsi diet seimbang untuk menjaga metabolisme dan tingkat energi
Jangan lupa untuk berolahraga selama dua puluh hingga tiga puluh menit secara rutin paling tidak tiga kali dalam seminggu.
Biasanya, mengubah gaya hidup seperti cara-cara di atas dapat membantu mengatasi hipersomnia, namun jika cara ini tidak berhasil, segera konsultasikan kondisimu dengan dokter.
(*)