Dalam sebuah Webinar yang diadakan Gojek dalam rangka peluncuran fitur GoGreener Carbon Offset 2.0, salah satu pembicaranya, Dr Beria Leimona yang merupakan peneliti senior dari The World Agroforestry Center (ICRAF) juga menyampaikan keprihatinan terhadap isu perubahan iklim."Menurut penemuan terakhir di tahun 2020, Indonesia masih ada di ranking 40-an dari 130 negara yang masyarakat yang sadar dengan isu perubahan iklim dan bagaimana cara menanggulanginya."
Baca Juga: Setelah Wajahnya Disebut Mirip dengan Ari Lasso, Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Tanggapan dan Ajak Sang Musisi Untuk Menanam PohonTentunya rangking ini memprihatinkan, apalagi Indonesia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk yang paling banyak di dunia.Artinya, masih banyak sekali penduduk yang belum sadar betapa pentingnya menjaga lingkungan dan alam tempat kita tinggali ini."Semua kondisi alam yg dihasilkan ekosistem kadang kita take it for granted, kita pikir semua itu gratis. Kita lupa kalau alam perlu usaha yang besar dalam menghasilkan jasa lingkungan. Karena masih tersedia dengan banyak, kita anggap itu gratis. Tapi begitu jasa lingkungan terdegradasi atau lebih banyak demand-nya banyak daripada supply-nya akhirnya menjadi barang yang langka," ujar Dr Beria.Menurut Dr Beria juga perlu adanya kesadaran bahwa udara yang kita hirup dan air yang kita pakai bukan barang gratis yang bisa didapatkan terus menerus tanpa ada usaha timbal balik.Oleh sebab itu, kesadaran akan pentingnya menjaga alam harus dipupuk sejak dini, agar anak tumbuh dengan kesadaran yang penuh bahwa alam tempat mereka hidup sedang tidak baik-baik saja.
Dr Beria juga menyayangkan bahwa walaupun pendidikan tentang lingkungan hidup di Indonesia memang sudah ada, pendidikan ini belum terintegrasi.