Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Setelah masa melahirkan telah terlewati, wanita dihadapkan dengan masa nifas atau masa pembersihan rahim.
Sebenarnya masa pembersihan ini mirip dengan menstruasi, di mana darah dan lendir keluar dari vagina, bedanya masa nifas ini berlangsung sekitar enam minggu.
Warna yang dikeluarkan saat nifas pun ternyata berbeda-beda pada setiap wanita.
Biasanya pada minggu pertama darah yang keluar berwarna merah segar, lalu selanjutnya darah akan berubah menjadi kecokelatan dan kekuningan, kemudian berubah lagi menjadi lendir-lendir berwarna putih bening dan agak kuning.
Nah untuk mengatasi darah yang keluar dari vagina dalam waktu yang lama ini, kamu perlu mengetahui cara merawat Miss V saat nifas.
Hal ini dikarenakan pada ibu yang melakukan persalinan normal terdapat jahitan pada area Miss V yang menyebabkan Miss V terasa nyeri saat dibersihkan.
Pada saat-saat nifas ini, Miss V harus dipastikan bersih agar tidak terjadi infeksi.
Berikut ini adalah cara membersihkan Miss V selama masa nifas seperti yang dilansir Grid.ID dari Nakita.id:
- Siram mulut vagina hingga bersih dengan air setiap buang air kecil dan besar
Air yang digunakan tak perlu matang asalkan bersih.
Basuhlah dari arah depan ke belakang hingga tidak ada sisa-sisa kotoran yang menempel di sekitar vagina.
Sisa kotoran baik dari air seni maupun feses dapat mengandung kuman dan bisa menimbulkan infeksi pada luka jahitan.
- Vagina boleh dibersihkan menggunakan sabun maupun cairan antiseptik untuk menghilangkan kuman
Namun pastikan cairan antiseptik yang digunakan terbuat dari bahan-bahan yang aman.
Penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan sabun dan cairan antiseptik ini sebelum menggunakannya.
- Bila takut menyentuh luka jahitan, upaya menjaga kebersihan vagina dapat dilakukan dengan cara duduk berendam dalam cairan antiseptik selama 10 menit setelah BAK atau BAB.
Namun cara yang paling direkomendasikan tetap dengan tangan agar bisa dipastikan bahwa Miss V bersih.
- Setelah dibersihkan, gantilah pembalut
Jangan lupa untuk selalu mengganti pembalut setelah Miss V dibersihkan.
Pembalut yang kotor dapat memindahkan bakteri ke Miss V yang sudah dibersihkan.
Selain itu, Miss V juga akan terasa lembab jika pembalut digunakan lagi.
Gantilah pembalut minimal tiga jam sekali atau setiap habis buang air kecil atau air besar, atau bila sudah merasa tidak nyaman.
- Sebelum menggunakan pembalut, pastikan Miss V dan bekas jahitannya dikeringkan dengan handuk lembut dan kering
Jangan menggunakan tisu, apalagi menggunakan tisu yang mudah robek karena tisu seperti itu dikhawatirkan meninggalkan partikel-partikel kecil di Miss V.
- Setelah semua langkah tadi dilakukan, bekas jahitan dapat diolesi salep antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
Baca Juga: Jadi 'Sepupu' Adly Fairuz, Rizky Billar Berusaha Hilangkan Bayang-Bayang Suami Angbeen Rishi
Cara-cara di atas memang berguna untuk menghindari infeksi saat nifas.
Namun, masalah saat nifas bukan hanya sekedar infeksi, ada beberapa gangguan lain yang mungkin dirasakan saat nifas, di antaranya:
Kelainan pada rahim
Melansir dari Kompas.com, setelah melahirkan, rahim secara alami akan terus mengecil menuju ukuran semula.
Bila proses mengecilnya rahim ini mengalami gangguan, maka gangguan ini disebut sub-involusi.
Penyebab gangguan ini adalah infeksi, pembekuan darah dalam rahim, dan sebagainya.
Sindrom Sheehan
Sindrom Sheehan ini adalah shock karena pendarahan persalinan yang biasa terjadi pada ibu yang mengalami eklamsia.
Eklamsia adalah kejang yang dialami ibu sebelum, selama, dan setelah persalinan.
Gangguan pada payudara
Setelah melahirkan, ibu mungkin mengalami keluhan pada payudara seperti payudara bengkak, keras, panas, dan nyeri.
Dikutip dari Kompas.com, ada beberapa kasus terjadinya peradangan pada payudara yang disebabkan oleh kuman yang masuk melalui puting payudara atau peredaran darah.
Kondisi ini disebut sebagai mastitis dan dapat diatasi dengan mengompres payudara dan melakukan pemijatan ringan.
(*)