Find Us On Social Media :

Pasca Tsunami Tanjung Lesung, Ifan Seventeen Sempat Benci dengan Musik

By Menda Clara Florencia, Kamis, 4 Februari 2021 | 20:14 WIB

Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen

Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia

Grid.ID - Ifan Seventeen satu-satunya personel band yang lolos dari Tsunami Tanjung Lesung pada Desember 2018 silam.

Tsunami Tanjung Lesung merenggut nyawa personel band Seventeen lainnya.

Peristiwa nahas itu menyisakan trauma yang cukup dalam untuk Ifan Seventeen.

Baca Juga: Rencana Nikahi Citra Monica, Ifan Seventeen Sempat Ditentang sang Putri

Bagaimana tidak? Ifan bersama bandnya sedang manggung di satu resort di sana.

Sedang asyik mempersembahkan lagu, gelombang besar menyapu habis panggung Ifan Seventeen.

Panggung band Seventeen ambruk dalam gelombang dan meluluhlantakkan Tanjung Lesung.

Baca Juga: Bikin Ifan Seventeen Mantap Memacarinya, Citra Monica Ternyata Kirim Al-Fatihah untuk Dylan Sahara

Dalam tragedi itu, Ifan juga kehilangan istrinya, Dylan Sahara.

Pasca tragedi itu, Ifan mengalami trauma hebat.

Ifan tidak kuasa mendengar musik dan membencinya.

Baca Juga: Citra Monica Hanya Bisa Tersenyum Ikhlas saat Parasnya Disebut-sebut Mirip dengan Mendiang Dylan Sahara, Ifan Seventeen: Sebenarnya Agak Aneh

"Pertama kali kena musibah, gue jahat banget sama musik. Maksudnya, jangankan lihat musik, gue dengar musik aja gue enggak mau, saking benci sama musik," kata Ifan Seventeen di YouTube, Kamis (4/2/2021).

Akhirnya Ifan sadar, bagimana pun caranya menghindari musik, ia yang sudah ditakdirkan dengan musik, akhirnya kembali ke musik.

"Salah satu recovery gue, akhirnya sampai di titik di mana kaya gue berlari menghindari hujan, mau lari sekencang apa pun tetap basah,"

"Sama kayak gue waktu itu, seberapa kuat gue menghindari musik, tetap balik ke musik," lanjut Ifan.

Baca Juga: Saling Menemukan hingga Mentok Tak Bisa ke Lain Hati, Ifan Seventeen Siap Menikahi Citra Monica : Kalau Gue Disodorin Wanita yang Ada di Dunia Ini, Gue Tetep Milih Dia

Lambat laun, Ifan sadar jika musik jadi penyembuh lukanya.

"Akhirnya ada satu poin ternyata musik adalah penyembuh gue," tandasnya.

 

(*)