"Kita doakan Umi Soraya, doakan dengan seikhlasnya, doa yang kita harapkan ketika kita diberi seorang yang solehah seperti beliau," ucap Alaa Elaksaas dalam doanya.
Melansir dari Kompas.com, Center for Disease Control and Prevention (CDC) juga pernah menyebutkan bahwa orang dengan asma sedang hingga berat bisa berisiko lebih tinggi mengalami sakit parah akibat Covid-19.
"Kita tahu penyebab utama serangan asma adalah penyakit virus, jadi masuk akal Covid-19, penyakit virus yang menyebabkan penyakit pernapasan, bisa lebih buruk bagi mereka yang menderita asma." kata Dr. Sylvia Owusu-Ansah, dokter darurat anak dan dokter medis darurat UPMC Children Hospital of Pittsburgh kepada Healthline.
Tanggapan serupa juga dikatakan oleh Dr. Mauricio Heilbron, ahli bedah trauma dan wakil kepala staf di St. Mary's Medical Center di Long Beach, California, AS
Menurut Heilbron, pasien dengan kondisi mendasar yang melibatkan paru-paru seperti asma, bronkitis kronis ,serta pasien paru obstruktif kronis (PPOK) lebih berisiko mengembangkan pneumonia dan sindrom pernapasan akut terkait Covid-19.
Sebagai gambaran, seorang pasien dengan fungsi paru-paru normal 100 persen dapat turun menjadi 70 persen karena Covid-19, di mana kondisi ini tidak terlalu mengancam nyawa.
Namun pada penderita asma yang mulai dengan fungsi paru-paru 70 persen lalu terinfeksi Covid-19, fungsi paru-parunya bisa turun hingga 40 persen sehingga berbahaya.
Oleh sebab itu, para dokter menyarankan pasien asma untuk terus menggunakan inhaler asma setiap hari sesuai resep.
Pastikan juga untuk selalu menyediakan obat asma yang banyak termasuk inhaler perawatan dan penyelamatan.