Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Kabar duka datang dari Kartika Soekarno, putri dari presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno dan istrinya Ratna Sari Dewi Soekarno.
Pasalnya, suami dari Kartika Soekarno, Frits Frederik Seeger, dikabarkan telah meninggal dunia pada hari Rabu (3/2/2021).
Dilansir dari Tribunnews.com, kabar duka ini dikonfirmasi langsung oleh Dewi Soekarno, ibunda dari wanita dengan nama asli Karina Kartika Sari Dewi Soekarno, Kamis (4/2/2021) pagi.
Baca Juga: 5 Gejala Diabetes yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Parah, Cek Yuk!
"Iya benar Frits Frederik Seeger telah meninggal dunia," kata Dewi Soekarno.
Frits Frederik yang juga merupakan Presiden Citibank Eropa ini kabarnya meninggal dunia di Bali, Indonesia, karena insulin shock dan cardiac arrest atau gagal jantung.
Lalu apa yang dimaksud insulin shock seperti yang dialami oleh Frederik dan apakah hal itu berbahaya?
Baca Juga: 4 Makanan Untuk Bantu Atasi Sindrom Ovarium Polikistik, Kamu Wajib Coba nih!
Melansir dari Healthline, insulin shock adalah kondisi ketika seseorang mempunyai banyak insulin di dalam darah sehingga mengakibatkan hipoglikemia atau gula darah rendah.
Kondisi ini bisa terjadi apabila seseorang:
- Mengabaikan gejala hipoglikemia ringan
- Salah menggunakan insulin sehingga menggunakannya terlalu banyak
- Melewatkan waktu makan
- Melakukan olahraga berat tanpa mengganti asupan karbohidrat
Baca Juga: Mengenal Kaitan Penyakit Asma dengan Covid-19, Seberapa Bahaya?
Kondisi insulin shock ini memang berbahaya karena jika tidak atau terlambat diatasi akan menyebabkan koma, kerusakan organ, dan bahkan kematian.
Adapun gejala-gejala ketika seseorang mengalami penurunan gula darah di antaranya:
- Pusing
- Gemetaran
- Berkeringat
- Merasa sangat lapar
- Gugup dan cemas
- Merasa mudah marah
- Detak jantung meningkat
Baca Juga: Sering Merasa Keram di Bagian Tangan, Hati-hati Bisa Jadi Penyebab dari Penyakit Berbahaya Ini!
Jika merasakan gejala-gejala ini, biasanya seseorang bisa langsung mengatasinya dengan memakan setidaknya 15 gram karbohidrat seperti tablet glukosa atau makanan tinggi gula seperti jus buah, madu, atau permen.
Setelah lima belas menit, periksa gula darah untuk mengetahui apakah sudah terjadi peningkatan gula darah atau belum.
Jika gula darah masih rendah, seseorang diperbolehkan untuk makan lebih banyak makanan tinggi gula untuk meredakan gejala.
Baca Juga: Jangan Salah Lagi! Ini Perbedaan Diabetes Tipe 1 dengan Diabetes Tipe 2
Dan jika cara ini masih belum bisa menaikkan kadar gula darah, segera hubungi dokter atau cari pertolongan di Unit Gawat Darurat (IGD).
Selain mengenal gejalanya, penting juga untuk menghindari kondisi hipoglikemia atau kadar gula darah rendah agar tidak berkembang menjadi insulin shock dengan langkah-langkah berikut:
- Sering mengecek gula darah
Melansir dari Healthline, mengecek kadar gula darah secara teratur penting untuk membantu mempertahankan kadar gula yang normal.
Kadar gula yang normal adalah kadar gula yang tidak terlalu rendah, namun juga tidak terlalu tinggi.
Pada kondisi hipoglikemia, seseorang telah dikatakan mengalami hipoglikemia saat kadar gula darah berada di bawah angka 70 mg/dL.
Baca Juga: Sembilan Penyebab Urine Berbau Aneh, Infeksi Jamur hingga Batu Ginjal
- Selalu menyediakan camilan
Menyediakan camilan penting untuk mencegah “kelaparan” apalagi ketika berpergian jauh yang akan menghabiskan waktu lebih dari lima jam.
Bawalah camilan yang kaya akan karbohidrat seperti granola, buah segar atau kering, jus buah, dan kue.
- Perhatikan “bahan bakar” saat berolahraga
Olahraga adalah kegiatan yang menghabiskan energi dan dapat menyebabkan gula darah menurun, apalagi jika sebelumnya kamu tidak makan.
Oleh sebab itu, periksakan gula darah paling tidak satu jam atau dua jam sebelum berolahraga.
Jika hasilnya gula darah rendah, makanlah makanan kaya karbohidrat sebagai “bahan bakar” untuk melakukan olahraga.
- Hindari konsumsi alkohol berlebihan
Melansir NHS via Kompas.com, konsumsi banyak minuman beralkohol tanpa makan dapat menghalangi hati melepaskan glukosa yang tersimpan ke dalam aliran darah, sehingga menyebabkan hipoglikemia.
Maka dari itu, jangan minum alkohol dalam jumlah banyak, periksa kadar gula darah secara teratur, dan makan camilan berkarbohidrat untuk menyeimbangkan kadar gula yang menurun.
(*)