Ia juga sudah mengenal perbedaan agama, ras hingga tradisi ketika masih kecil.
"Saya bisa memahami perbedaan dalam tradisi, agama, kepercayaan, kebiasaan maupun pendapat sejak saya masih keci. Apalagi kakak saya sangat Jawa," kata Irwan Mussry.
Selain konsultan untuk kedutaan Australia, ayah Irwan Mussry juga seorang pebisnis otomotif yang lantas merambah bisnis jam tangan.
Nampaknya kemampuan berbisnis sudah menjadi takdir dan mengalir di dalam diri Irwan Mussry yang kini dikenal sebagai pengusaha kaya raya.
Bagaimana tidak? Irwan Mussry sudah mempelajari dan mengenal cara berbisnis sejak masih kecil.
Sejak Irwan Mussry masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), ia sudah sering mendengar cerita seputar bisnis ayahnya.
Irwan Mussry pun merasa ketertarikannya dengan cerita seputar perdagangan semasa kecil terdengar sangat aneh.
Saat anak-anak seumurannya lebih tertarik bermain, ia justru lebih senang bermain sambil mendengar cerita bisnis ayahnya.
"Saya senang mendengarkan ayah bercerita tentang bisnisnya. Memang agak aneh ya, di masa anak-anak masih asyik dengan mainan. (Tapi) bukan berarti (saya) tidak suka mainan.
Tapi mendengarkan ayah dan mainan itu sama asyiknya. Saya memang senang mendengarkan cerita, apapun ceritanya termasuk bisnis kalau memang bagus ya saya suka," kata Irwan Mussry.