Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Penyanyi dangdut Ridho Rhoma lagi-lagi ditangkap polisi atas penyalahgunaan narkoba pada Kamis (4/2/2021).
Hal ini bukan menjadi yang pertama kalinya Ridho Rhoma terjerat kasus narkoba.
Pada tahun 2017 lalu, anak dari penyanyi dangdut legendaris Rhoma Irama juga pernah ditangkap tim Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat.
"Soal itu saya benarkan dulu aja ya, ditangkap. Inisial MR, alias RR," ujar Yusri kepada Kompas.com, Minggu malam.
Berdasarkan hasil tes narkoba, kata Yusri, Ridho diketahui menggunakan narkoba jenis ekstasi dan dinyatakan positif amphethamine.
"Dia positif amphetamine," kata Yusri.
"Amfetamin (barang buktinya), itu kan ekstasi kan. Itu aja dulu, saya mengiyakan," sambung Yusri dilansir oleh Grid.ID.
Seperti yang kita tahu, salah satu efek negatif narkoba adalah membuat seseorang menjadi kecanduan hingga akhirnya berketergantungan dengan barang haram itu.
Karena zat adiktif di dalamya, narkoba mendatangkan begitu banyak efek negatif pada kesehatan fisik dan mental.
Seorang pengguna narkoba dapat mengalami kerusakan organ tubuh seperti hati, ginjal, paru-paru, rentan tertular Hepatitis B dan C, HIV/AIDS, infeksi menular seksual, penyakit kulit, serta kurang gizi.
Selain itu, perilaku juga akan berubah karena pengguna narkoba cenderung akan mudah tersinggung, mudah marah, sulit mengendalikan diri, dan mengalami gangguan mental lainnya seperti paranoid dan psikosis.
Melansir dari buku Hidup Cuma Sekali yang dibuat oleh Kominfo via Hai, inilah proses terbentuknya ketergantungan narkoba yang harus dihindari.
- Kompromi
Di tahap ini seseorang mulai tidak tegas dalam menentang narkoba.
Meski masih sadar akan bahayanya, namun ada banyak pengecualian-pengecualian yang mulai muncul.
- Coba-coba
Karena mengalami tahapan sebelumnya, seseorang mulai merasa penasaran untuk menggunakan narkoba.
Pada tahap ini, seseorang yang penasaran sudah tidak segan menolak tawaran teman yang sudah menggunakan narkoba.
- Toleransi
Ketika sudah berhasil menggunakan narkoba beberapa kali, tubuh menjadi toleran.
Lalu muncul perasaan untuk menambahkan dosis yang lebih besar agar mendapat efek yang lebih.
- Kebiasaan
Akhirnya, menggunakan narkoba sudah menjadi kebiasaan dan bagian dari rutinitas.
Adanya pengaruh yang diberikan narkoba membuat penggunanya mulai sulit melepaskan diri dari jeratan narkoba.
- Ketergantungan
Karena sudah mulai terikat dengan pengaruh narkoba secara mendalam, akhirnya muncul ketergantungan diri.
Jika berhenti pakai atau dosisnya dikurangi, timbul gejala putus obat berupa nyeri atau bentuk penderitaan pada tubuh lainnya
- Intoksifikasi
Jika sudah ketergantungan dan digunakan terus-menerus, maka tubuh akan mengalami keracunan.
Hal ini lantaran penyalahgunaan narkoba dapat membuat kerusakan pada organ tubuh dan otak.
- Meninggal dunia
Nah, penggunaan jangka panjang yang berlebihan akhirnya membuat keadaan tubuh semakin gawat dan penyakit makin ganas menyerang tubuh.
Kalau sudah begini, bisa saja kejadian terburuk berupa kematian bisa terjadi akibat penyakit yang diakibatkan oleh narkoba dan overdosis. (*)