Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Hujan deras yang kerap mengguyur selama beberapa hari terakhir ini membuat beberapa kota di Indonesia terendam banjir.
Melansir Kompas.com, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahkan telah mengeluarkan sejumlah peringatan banjir di sejumlah wilayah dengan 5 provinsi yang berstatus siaga banjir.
Lima provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Baca Juga: Dinas Lingkungan Hidup Sebut Ada 100 Ribu Ton Lebih Sampah, 50 Persennya Sisa Banjir!
DKI Jakarta yang sudah langganan banjir saat musim penghujan melaporkan adanya banjir di beberapa titik di Jakarta, salah satunya di TPU Karet Bivak
Selain itu, di provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang melaporkan banjir yang bahkan menggenangi Bandara Ahmad Yani.
Menurut prakirawan BMKG, Nanda Alfuadi mengatakan, meningkat curah hujan yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh kondisi La Nina.
Kondisi La Nina dengan level yang masih moderate di pasifik equator, dapat memengaruhi peningkatan hujan di beberapa wilayah Indonesia.
"Berdasarkan prakiraan musim dari klimatologi, pada bulan Februari 2021 berada pada periode puncak musim hujan untuk wilayah Pulau Jawa," ujar Nanda saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/2/2021).
Nah, ancaman banjir di beberapa wilayah di Indonesia ini patut diwaspadai karena kemungkinan munculnya penyakit pasca banjir.
Seperti yang diwartakan Tribunnews.com, klinisi dan Praktisi Kesehatan Prof. Dr.dr. Ari Fahrial Syam mengatakan secara umum peningkatan kasus penyakit ini didasarkan pada penyebaran tiga kelompok penyakit tersebut, yaitu penyebaran melalui makanan dan minuman, penyebaran melalui nyamuk dan penyebaran melalui tikus.
Berikut ini adalah beberapa penyakit pasca banjir berdasarkan cara penularannya:
- Penyakit yang ditularkan makanan dan minuman penyebaran secara Fecal Oral
Infeksi kolera, disentri, rotavirus serta demam typhus adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan dan minuman.
Selain itu, pasien dengan infeksi usus juga bisa mengalami diare, muntah berak, mules saat BAB dan BAB ada darah.
- Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk (penyakit disebarkan melalui vektor penyakit):
Penyakit yang dibawa oleh vektor penyakit, misalnya Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) yang dibawa melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Beberapa banjir sebelumnya di Indonesia juga menyebabkan adanya meningkatkan kasus DHF.
Dari data yang ada tahun lalu peningkatkan kasus DHF di Banjarmasin terjadi pada periode Januari-Februari.
- Penyakit yang ditularkan melalui tikus.
Penyakit yang ditularkan melalui hewan dari ordo Rodentia, yaitu tikus merupakan penyakit yang juga sering didapat saat pasca banjir.
Untuk itu, penting untuk melakukan tindakan guna meminimalisir penyakit-penyakit yang datang setelah banjir.
Melansir dari Kompas.com, berikut adalah cara meminimalisir dampak banjir bagi kesehatan.
Hindari kontak dengan banjir
Hindarilah melakukan kontak langsung dengan banjir karena Kuman dan mikroorganisme berbahaya lain sangat mungkin ada di dalam air banjir.
Jika memang harus turun di tengah banjir, kenakan sepatu boots untuk menghindari kontak langsung dengan banjir.
Perhatikan pula sumber-sumber tegangan listrik yang berada di dekatmu dan sebisa mungkin hindari mendekati titik tersebut.
Jangan gunakan air banjir
Meski dalam kondisi darurat sekalipun, jangan pernah gunakan air banjir untuk mencuci piring, menggosok gigi, apalagi dijadikan campuran dalam makanan atau minuman.
Pastikan untuk selalu menggunakan air bersih yang tidak terkontaminasi oleh air banjir dan buang makanan atau minuman yang sudah terkena air banjir.
Cuci tangan
Di masa pandemi seperti ini, kamu memang diimbau untuk rajin mencuci tangan.
Meski dampak banjir dapat merusak fasilitas air bersih, sebisa mungkin tetap cuci tangan menggunakan sabun setelah melakukan kontak dengan air banjir.
Tutup luka pada kulit
Jika kamu memiliki luka terbuka pada kulit, pastikan luka itu tertutup sebelum bersentuhan dengan air banjir.
Ingat, salah satu dampak banjir adalah penyakit tetanus yang dapat masuk ke tubuh lewat luka yang terbuka.
Gunakan lotion yang mengandung DEET atau Picardin.
Lotion nyamuk melindungi kita dari gigitan nyamuk yang berpotensi dapat menyebabkan penyakit Demam Berdarah.
Bila tidak ada lotion nyamuk, kita dapat menggunakan baju dan celana panjang yang menutupi kulit.
Selain itu, mengenakan pakaian panjang juga dapat melindungi kita dari hewan-hewan lainnya seperti kecoa, cacing, kelabang, tikus, hingga ular.
Nah, bila banjir di sekitarmu semakin parah sehingga tidak memungkinkan untuk tetap tinggal di dalam rumah, segeralah mengungsi untuk sementara waktu.
Hubungi nomor darurat milik badan penanggulangan bencana banjir terdekat dari lokasi untuk segera dievakuasi. (*)