Find Us On Social Media :

Banjir di Mana-mana! Ketahui Berbagai Ancaman Penyakit Setelah Banjir

By Ragillita Desyaningrum, Senin, 8 Februari 2021 | 09:54 WIB

Peningkatan curah hujan belakangan ini mengakibatkan sejumlah titik di Indonesia mengalami banjir. Pasca banjir, ada sejumlah penyakit yang wajib diwaspadai.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Hujan deras yang kerap mengguyur selama beberapa hari terakhir ini membuat beberapa kota di Indonesia terendam banjir.

Melansir Kompas.com, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahkan telah mengeluarkan sejumlah peringatan banjir di sejumlah wilayah dengan 5 provinsi yang berstatus siaga banjir.

Lima provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga: Dinas Lingkungan Hidup Sebut Ada 100 Ribu Ton Lebih Sampah, 50 Persennya Sisa Banjir!

DKI Jakarta yang sudah langganan banjir saat musim penghujan melaporkan adanya banjir di beberapa titik di Jakarta, salah satunya di TPU Karet Bivak

Selain itu, di provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang melaporkan banjir yang bahkan menggenangi Bandara Ahmad Yani.

Menurut prakirawan BMKG, Nanda Alfuadi mengatakan, meningkat curah hujan yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh kondisi La Nina.

Baca Juga: Jelang Imlek, Cut Meyriska Kumpul-Kumpul dengan Keluarga Roger Danuarta, Netizen Ngaku Adem Menyaksikannya: Perbedaan Itu Indah

Kondisi La Nina dengan level yang masih moderate di pasifik equator, dapat memengaruhi peningkatan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

"Berdasarkan prakiraan musim dari klimatologi, pada bulan Februari 2021 berada pada periode puncak musim hujan untuk wilayah Pulau Jawa," ujar Nanda saat dihubungi Kompas.com, Minggu (7/2/2021).

Nah, ancaman banjir di beberapa wilayah di Indonesia ini patut diwaspadai karena kemungkinan munculnya penyakit pasca banjir.

Baca Juga: Namanya Makin Melejit Usai Perankan Sosok Logan Lee, Park Eun Suk Justru Merasa Terbebani: Saya Bukan Orang yang Sempurna dan Layak Atas Ini

Seperti yang diwartakan Tribunnews.com, klinisi dan Praktisi Kesehatan Prof. Dr.dr. Ari Fahrial Syam mengatakan secara umum peningkatan kasus penyakit ini didasarkan pada penyebaran tiga kelompok penyakit tersebut, yaitu penyebaran melalui makanan dan minuman, penyebaran melalui nyamuk dan penyebaran melalui tikus.

Berikut ini adalah beberapa penyakit pasca banjir berdasarkan cara penularannya:

- Penyakit yang ditularkan makanan dan minuman penyebaran secara Fecal Oral

Infeksi kolera, disentri, rotavirus serta demam typhus adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui makanan dan minuman.

Selain itu, pasien dengan infeksi usus juga bisa mengalami diare, muntah berak, mules saat BAB dan BAB ada darah.

Baca Juga: Ivan Gunawan Sindir Pernikahan Deddy Corbuzier, Mantan Suami Kalina Ocktaranny Mendadak Kesal karena Tidak Ada Pelajaran tentang Membina Rumah Tangga yang Baik

- Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk (penyakit disebarkan melalui vektor penyakit):

Penyakit yang dibawa oleh vektor penyakit, misalnya Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) yang dibawa melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Beberapa banjir sebelumnya di Indonesia juga menyebabkan adanya meningkatkan kasus DHF.

Dari data yang ada tahun lalu peningkatkan kasus DHF di Banjarmasin terjadi pada periode Januari-Februari.

Baca Juga: Glenn Alinskie Ajak Nastusha Naik Motor sampai Miring-Miring, Chelsea Olivia Ngamuk hingga Keluarkan Ancam : Mau Saya Kempesin Aja Ban Motornya

- Penyakit yang ditularkan melalui tikus.

Penyakit yang ditularkan melalui hewan dari ordo Rodentia, yaitu tikus merupakan penyakit yang juga sering didapat saat pasca banjir.

Untuk itu, penting untuk melakukan tindakan guna meminimalisir penyakit-penyakit yang datang setelah banjir.

Melansir dari Kompas.com, berikut adalah cara meminimalisir dampak banjir bagi kesehatan.

Baca Juga: Glenn Alinskie Ajak Nastusha Naik Motor sampai Miring-Miring, Chelsea Olivia Ngamuk hingga Keluarkan Ancam : Mau Saya Kempesin Aja Ban Motornya

Hindari kontak dengan banjir

Hindarilah melakukan kontak langsung dengan banjir karena Kuman dan mikroorganisme berbahaya lain sangat mungkin ada di dalam air banjir.

Jika memang harus turun di tengah banjir, kenakan sepatu boots untuk menghindari kontak langsung dengan banjir.

Perhatikan pula sumber-sumber tegangan listrik yang berada di dekatmu dan sebisa mungkin hindari mendekati titik tersebut.

Baca Juga: Ayah Rozak dan umi Umi Kalsum Batal Punya Mantu Baru, Denny Darko Ramal Kondisi Keluarga Ayu Ting Ting Hingga Ungkit Soal Perbedaan Ekonomi yang Jauh Beda: Malah Terjadi Bentrokan!

Jangan gunakan air banjir

Meski dalam kondisi darurat sekalipun, jangan pernah gunakan air banjir untuk mencuci piring, menggosok gigi, apalagi dijadikan campuran dalam makanan atau minuman.

Pastikan untuk selalu menggunakan air bersih yang tidak terkontaminasi oleh air banjir dan buang makanan atau minuman yang sudah terkena air banjir.

Baca Juga: Ramalkan Penyebab Batalnya Pernikahan Ayu Ting Ting dan Adit Jayusman, Denny Darko Berharap Hal Ini Tak Terjadi pada Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar

Cuci tangan

Di masa pandemi seperti ini, kamu memang diimbau untuk rajin mencuci tangan.

Meski dampak banjir dapat merusak fasilitas air bersih, sebisa mungkin tetap cuci tangan menggunakan sabun setelah melakukan kontak dengan air banjir.

Baca Juga: Tak Kalah Mewah dari Andara, Roger Danuarta dan Cut Meyriska Suguhkan Hadiah Rumah Baru untuk sang Anak, Megahnya Dilengkapi Kolam Renang Besar bak Hotel Bintang 5

Tutup luka pada kulit

Jika kamu memiliki luka terbuka pada kulit, pastikan luka itu tertutup sebelum bersentuhan dengan air banjir.

Ingat, salah satu dampak banjir adalah penyakit tetanus yang dapat masuk ke tubuh lewat luka yang terbuka.

Gunakan lotion yang mengandung DEET atau Picardin.

Baca Juga: Saksikan Hati Menantunya Hancur Setahun Pasca Ashraf Sinclair Meninggal, Mertua BCL Kirim Wejangan Bijak untuk sang Penyanyi yang Berurai Air Mata: Badai Pasti Berlalu, Sayangku

Lotion nyamuk melindungi kita dari gigitan nyamuk yang berpotensi dapat menyebabkan penyakit Demam Berdarah. 

Bila tidak ada lotion nyamuk, kita dapat menggunakan baju dan celana panjang yang menutupi kulit.

Selain itu, mengenakan pakaian panjang juga dapat melindungi kita dari hewan-hewan lainnya seperti kecoa, cacing, kelabang, tikus, hingga ular.

Baca Juga: Atta Halilintar Unggah Video Telanjang Dada Sambil Olahraga, Netizen Goda Sang Youtuber Hingga Sebut Nama Aurel Hermansyah di Kolom Komentar: Roti Sobeknya Mpok Nur!

Nah, bila banjir di sekitarmu semakin parah sehingga tidak memungkinkan untuk tetap tinggal di dalam rumah, segeralah mengungsi untuk sementara waktu.

Hubungi nomor darurat milik badan penanggulangan bencana banjir terdekat dari lokasi untuk segera dievakuasi. (*)