Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Siapa yang tak kenal dengan Ernest Prakasa?
Ernest Prakasa merupakan satu pesohor Tanah Air yang mengawali kariernya dengan tampil di panggung Stand Up Comedy Indonesia.
Sejak namanya mulai dikenal banyak orang, Ernest Prakasa tidak berpuas hati hanya dengan menjadi komika.
Pria berumur 39 tahun itu kini diketahui juga turut menggeluti dunia kepenulisan, sutradara, dan seni peran.
Bahkan, film-film karya Ernest pun banyak menerima pujian dari netizen.
Tetapi, siapa yang menyangka, sebelum menikmati kehidupan suksesnya seperti sekarang, suami Meira Anastasia itu sempat tinggal di rumah sederhana bersama dengan keluarganya.
Hal itu terkuak saat Ernest mengunggah potret rumah lawasnya di Instagram @ernestprakasa.
Dalam unggahan tersebut, sutradara dari film Cek Toko Sebelah itu menguak, rumah lamanya hanya terdiri dari 2 kamar.
Selain itu, bangunan rumah lamanya itu hanya seluas 50 meter persegi.
“Tiba-tiba menemukan foto lawas. Sebuah foto di rumah pertama kami, bangunan dua kamar seluas 50 meter persegi, terletak di sebuah gang yang pas-pasan untuk satu mobil melintas,” tulisnya dalam foto yang ia unggah pada (7/2/2021) itu, dikutip Grid.ID.
Kemudian, Ernest menjelaskan, foto itu merupakan potret ruang tamu, keluarga, dan tempat kerja bagi dirinya.
Ernest bercerita, ruangan itu adalah saksi tempat dirinya meminta restu kepada sang istri untuk menjadi komedian.
“Ini adalah ruang tamu, ruang keluarga, merangkap ruang kerja. Dinding-dinding lembab ini menjadi saksi, saat sepuluh tahun lalu saya meminta restu pada istri untuk berhenti dari pekerjaan tetap & mengadu nasib menjadi seniman komedi,” paparnya.
Ayah 2 anak itu mengaku, ketika tinggal di tempat itu, Ernest mempunyai banyak impian.
Tetapi impiannya bukanlah menjadi orang yang kaya raya.
Selanjutnya, menurut Ernest, bermimpi menjadi kaya bukanlah hal yang salah, yang penting kita harus tahu bagaimana cara untuk bersyukur.
“Ada banyak hal yang saya impikan di tempat ini, tapi menjadi kaya bukanlah salah satu diantaranya. Di tengah segala kesederhanaan, saya selalu merasa berkecukupan,” imbuhnya.
“Ingin menjadi kaya itu tidak salah. Tapi kekayaan sebanyak apa pun tidak akan pernah cukup, bila kita tidak belajar untuk mahir bersyukur,” papar Ernest.
(*)