Find Us On Social Media :

Webseries Paras Cantik Indonesia: Hiburan Sarat Makna Sekaligus Teman Akhir Pekan

By Fathia Yasmine, Senin, 8 Februari 2021 | 13:26 WIB

Sinta, perempuan inspiratif dari tanah Jawa di episode 5 Paras Cantik

Grid.id – Ketika berada di rumah, tidak jarang muncul perasaan bosan dan ingin mencari hiburan. Apalagi ketika akhir pekan datang, kalau tidak ada teman yang mengajak keluar rumah, kamu jadi mati gaya karena tidak pergi kemana-mana.

Alhasil, smartphone yang ada di tangan jadi senjata andalan. Membuka timeline media sosial atau menonton film pun dilakukan untuk menghilangkan kebosanan. Apalagi, saat ini beragam jenis tontonan tersedia secara online.

Salah satunya seperti webseries. Memiliki durasi tayang singkat, film jenis ini mulai naik daun dan digandrungi kaum hawa berkat pengemasan ceritanya yang lebih padat dan sederhana. Selain itu, webseries juga sering ditayangkan secara gratis melalui platform berbagi video seperti Youtube.

Nah, bagi kamu yang sedang mencari judul webseries baru atau sedang mencari insipirasi resolusi tahun baru, kamu bisa menonton webseries berjudul Paras Cantik Indonesia di channel Youtube Indonesia Kaya. Saat ini, webseries tersebut baru saja merilis episode kedelapan yang akan disusul dengan episode kesembilan di waktu selanjutnya.

Baca Juga: Sama-Sama Menelan Pil Pahit Ditinggal Pasangan karena Peristiwa Kecelakaan dan Bencana Alam, Ifan Seventeen Sudah Bisa Move On ke Hati Citra Monica, Pertemuannya Lewat Mailing List Alumni SMA!

Berbeda dari webseries kebanyakan, Paras Cantik Indonesia justru mengajak para perempuan untuk menyelami arti dari kecantikan yang sesungguhnya. Sebab, kecantikan sejati bukan hanya terlihat dari paras, tetapi juga kebaikan dan isi hati seseorang.

Pada setiap episodenya, kamu akan diajak untuk berpetualang menjelajah wilayah Nusantara sekaligus bertemu dengan para perempuan cantik nan inspiratif. Kehadiran Tompi sebagai pembawa acara, membuat webseries berdurasi 10-16 menit ini terasa apik dan menyampaikan pesan dengan baik.

Misalnya saja pada episode ketujuh, Tompi menemui Gaby Mayangsari, seorang pendiri sekaligus aktivis sosial yang mendedikasikan diri untuk membina dan mengajar di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).

Gaby tak pernah terpikir untuk menjadi aktivis sosial.  Namun, melihat banyaknya anak-anak yang terjerat hukum di daerah tempat tinggalnya di Bandar Lampung, Gaby tergerak untuk memberi harapan kedua bagi mereka.

Baca Juga: Gisella Anastasia Kembali Sambangi Polda Metro Jaya untuk Wajib Lapor Kasus Video Syur 19 Detik

Didorong oleh perasaan keibuannya, Gaby berpindah-pindah dari lapas satu ke lapas lainnya untuk memberikan semangat hidup bagi anak-anak. Pelatihan serta keterampilan baru ia berikan kepada anak-anak yang menghuni lapas agar mereka memiliki kemampuan baru untuk bertahan hidup di setelah kembali ke lingkungan sosialnya.

Lewat komunitas Wadah Indonesia Berbagi yang ia dirikan, para sukarelawan pun berdatangan untuk sekedar memberi pelatihan ataupun donasi. Melalui gerakan ini pula, Gaby percaya bahwa setiap anak memiliki masa depan yang sama.

“Banyak orang di luar sana memiliki harta yang berlimpah, kecerdasan yang lebih dari saya tetapi mereka tidak punya waktu. Saya bersyukur dengan keterbatasan yang saya miliki, saya dapat berbagi dan saya bersyukur akan hal ini,” ujar Gaby.

Semangat juang yang ditampilkan Gaby, membuat dirinya menjadi inspirasi bagi para anak dan sukarelawan lainnya.

Insiprasi yang sama juga terlihat pada episode ke-8, yang menceritakan perjalanan Tompi ke Larantuka, Flores, untuk bertemu dengan Hanna Keraf.

Sebagai perempuan berdarah Flores, ia kerap merasa berbeda dengan masyarakat kebanyakan. Apalagi dirinya menghabiskan masa kecil hingga dewasa di perantauan Jakarta bersama kedua orangtuanya.

Sedari dulu, Hanna sering membayangkan bagaimana rasanya kembali ke kampung halamannya. Keinginannya kemudian ia wujudkan selepas berkuliah di luar negeri. Hanna diam-diam melarikan diri ke Flores tanpa sepengetahuan sang ayah.

Sesampainya di Larantuka, ia terkejut ketika melihat tingginya kesenjangan ekonomi yang dialami para ibu. Akhirnya, ia bertekad untuk memajukan ekonomi sekaligus menggali potensi para ibu melalui Du’anyam, sebuah wirausaha sederhana yang menghasilkan produk ayaman sebagai identitas dari Larantuka.

Baca Juga: Ngambek Gegara Minnie Dapat Hadiah, Lucunya Miyeon (G)I-DLE Minta Dikirimi Truk Kopi ke Lisa BLACKPINK

Meski sempat ditentang oleh sang ayah, Hanna tidak pernah merasa menyesal dengan keputusannya. Pilihannya untuk kembali kampung halaman, ia anggap sebagai sebuah perjalanan untuk menemukan cinta kasih di tanah Flores.

“Aku disayang sama orang-orang di sini, itu cukup, itu lebih dari cukup. Di sayang sama orang itu membahagiakan, dan kasih sayang (para ibu) itu tulus,” kata Hanna.

Tidak hanya dua episode ini saja, kelima episode yang sudah tayang sebelumnya juga menampilkan inspirasi pemberdayaan diri yang tak kalah seru dan menginspirasi.

Selain itu, kamu juga bisa melihat indahnya hasil jepretan foto milik Tompi serta keindahan alam yang diabadikan di setiap episodenya. Untuk menonton Paras Cantik Indonesia dari episode pertama hingga kedelapan, kunjungi laman Youtube Indonesia Kaya di sini.